Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mastodon, Media Sosial yang Diprediksi Bakal Gantikan Twitter

Kompas.com - 07/11/2022, 08:41 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Kebijakan baru Elon Musk membuat beberapa kalangan kini enggan menggunakan Twitter.

Miliarder itu dinilai melakukan perubahan yang cenderung negatif dengan PHK besar-besaran, perubahan fitur produk yang kontroversial dan pendekatan konten yang ramah dengan ujaran kebencian.

Sejumlah pengguna Twitter kini berbondong-bondong pindah ke Mastodon, media sosial lain dengan fitur serupa, atau bahkan dianggap lebih baik.

Baca juga: Twitter Mulai Pungut Biaya Rp 125.000 Per Bulan dari Akun Centang Biru

Mastodon adalah platform yang juga berorientasi pada teks yang cepat, berita dan percakapan antar pengguna, mirip dengan Twitter.

Namun platform yang berdiri tahun 2016 ini menawarkan garis waktu pembaruan singkat yang diurutkan secara kronologis daripada algoritme, emosi khusus, dan batasan 500 karakter.

Sistemnya memungkinkan pengguna bergabung dengan banyak server berbeda yang dijalankan oleh berbagai kelompok dan individu, daripada satu platform pusat yang dikendalikan oleh satu perusahaan seperti Twitter, Instagram, atau Facebook.

Mastodon adalah bagian dari Fediverse — jaringan aplikasi dengan berbagai konten termasuk video, foto, musik, buku, tulisan, acara, dll namun tetap berbagi protokol yang sama.

Artinya bergabung dengan Mastodon dapat membuka pintu ke dunia internet yang sama sekali baru.

Keunggulan lainnya, Mastodon juga bebas iklan dan tidak memungut biaya apa pun dari penggunanya.

Baca juga: Deretan Perubahan yang Dilakukan Elon Musk di Twitter, Apa Saja?

Penciptanya, Eugen Rochko mengembangkannya lewat organisasi nirlaba yang didukung oleh crowdfunding.

Dalam wawancara terbarunya, ia juga mengakui ada penambahan jumlah pengguna yang cukup masif setelah Twitter dimiliki Elon Musk.

Kini Mastodon memiliki pengguna aktif 655.000 setiap bulannya, naik dibandingkan 230.000 pengguna sebelumnya.

“Ini tidak sebesar Twitter, tentu saja, tetapi ini adalah jaringan terbesar yang pernah ada,” kata Rochko, dikutip dari CNN.

Pada Bulan Juli lalu, Twitter dilaporkan memiliki hampir 238 juta pengguna aktif yang dapat dimonetisasi setiap hari.

Sejumlah pesohor di Amerika Serikat sudah menyatakan akan mundur dari Twitter karena kebijakan Elon Musk yang kontroversial.

Aturan baru yang mengharuskan akun centang biru membayar biaya bulanan juga dikritik oleh sejumlah pengguna.

Baca juga: Elon Musk Punya 100 Juta Followers, Nomor 6 Paling Banyak di Twitter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com