KOMPAS.com - Jengkol atau dogfruit dalam bahasa Inggris merupakan tanaman yang biasa ditemukan di berbagai area di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Biasanya, makanan ini dikonsumsi dengan diolah menjadi berbagai hidangan, seperti semur, jengkol balado, atau keripik jengkol. Sayangnya, baunya tidak sedap.
Namun terlepas dari baunya yang menyengat dan dapat membuat mulut serta urin ikut memiliki bau tak sedap, jengkol rupanya memiliki kandungan yang baik dan memiliki manfaat kesehatan yang sayang untuk dilewatkan.
Baca juga: Cara Menghilangkan Bau Jengkol di Mulut dengan Cepat
Lantas, apa saja kandungan jengkol dan manfaat kesehatannya?
Mengutip situs resmi Data Komposisi Pangan Indonesia milik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, buah jengkol dapat dimakan hingga 95 persen bagian buahnya.
Lalu, berikut rincian kandungan jengkol dengan berat 100 gram.
Berkat berbagai kandungan dalam jengkol, ada beberapa manfaat kesehatan yang bisa kita dapatkan jika mengonsumsinya. Berikut daftarnya.
Kandungan protein jengkol yang lebih tinggi dari kacang hijau dan kacang kedelai pada jengkol dapat membantu pembentukan jaringan dalam tubuh.
Jengkol juga kaya akan zat besi yang berguna untuk mencegah dan mengatasi kekurangan produksi sel darah merah dalam tubuh.
Jika kekurangan zat besi, sel darah merah akan menurun. Akibatnya, suplai oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan tubuh juga akan berkurang.
Kurangnya suplai oksigen dan nutrisi dalam sel itu juga akan menurunkan fungsi dan kinerja sel sehingga seseorang bisa lemas, lelah, dan tidak bersemangat.
Para perempuan juga bisa mengonsumsi jengkol saat menstruasi agar tubuh tidak kekurangan zat besi akibat banyaknya darah menstruasi yang keluar dari tubuh.
Baca juga: Kebanyakan Makan Jengkol, Ini Akibatnya
Bukan hanya zat besi dan protein, kandungan jengkol lainnya adalah kalsium dan fosfor.
Dua kandungan ini merupakan substansi yang sangat dibutuhkan tulang, dan dapat mencegah pengeroposan tulang.
Intinya, mengonsumsi jengkol dalam porsi yang cukup dapat membantu memperkuat tulang dalam tubuh kita.
Jengkol mengandung beberapa jenis vitamin, seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C.
Vitamin A dan vitamin C dapat berperan sebagai antioksidan, yang diketahui dapat menangkal zat radikal bebas penyebab kanker.
Selain itu, vitamin A juga baik untuk kesehatan mata.
Jengkol juga dapat mencegah dan menurunkan risiko diabetes.
Ini disebabkan karena jengkol mengandung zat yang disebut asam jengkolat, salah satu jenis zat yang tak larut dalam air.
Kendati demikian, ini menyebabkan jengkol tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh penderita masalah ginjal.
Ditakutkan, ginjal tidak dapat menyaring asam jengkolat dalam jengkol, dan mengakibatkan sulit berhentinya urin.
Baca juga: Penggemar Jengkol, Waspadai Efek Samping Ini
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.