KOMPAS.com - Strawberry generation seringkali mendapatkan reputasi buruk di dunia kerja.
Anggapan itu biasanya muncul dari pekerja senior yang merasa dirinya memiliki kontribusi besar di dalam perusahaan.
Misalnya para generasi stroberi kerap dianalogikan sebagai generasi muda yang tidak kompeten.
Padahal, ada sejumlah kelebihan yang tidak disadari pekerja yang berasal dari generasi yang lebih tua.
Baca juga: Benarkah Strawberry Generation Begitu Lemah dalam Dunia Kerja?
Karakteristik generasi stroberi di dunia kerja tidak selamanya negatif.
Mereka memiliki beberapa kelebihan yang tidak banyak disadari.
Huijia, pendiri Skillseed, sebuah lembaga pengembangan diri dan keterampilan yang berbasis di Singapura memiliki perspektif berbeda terhadap generasi muda yang dikenal kreatif namun lemah secara mental.
Berdasarkan pengalamannya berkoneksi dan kolaborasi dengan para generasi muda, Huijia menemukan kelebihan yang dimiliki para generasi stroberi.
Di luar potensinya sebagai pekerja muda, para generasi muda saat ini cenderung lebih berbakat.
Anak-anak muda zaman sekarang, menurut Huijia memiliki keterampilan tambahan yang mungkin dapat berkontribusi di dalam dunia kerja.
Mereka juga cenderung lebih cepat menguasai berbagai keterampilan baru bila dibandingkan para generasi sebelumnya.
Terlebih jika keterampilan yang dipelajari itu berkaitan dengan teknologi yang notabene tergolong lekat dengan kehidupan mereka.
"Terkadang kita tidak mengetahui keterampilan ini sampai suatu saat kita menemukan kemampuan itu dari mereka."
"Karena mereka biasanya juga tidak menunjukkan kalau memiliki keterampilan tertentu," kata Huijia.
Baca juga: Strawberry Generation dan Karakteristiknya dalam Dunia Kerja
Kemampuan generasi muda dalam berkomunikasi, bertanya atau menyampaikan pendapat dapat dijadikan aset bagi perusahaan.