Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2022, 07:59 WIB
Chelsea Austine,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Dengan demikian, mereka pun akan menjadi lebih kompeten dalam mengerjakan tugasnya masing-masing, meskipun hal ini datang tanpa disadari.

Konsep Learning 5.1 dipercayai dapat menghadirkan sebuah pola pikir baru yakni tidak ada yang tidak mungkin untuk dipelajari, apalagi dengan bantuan teknologi nan canggih, akses akan pengetahuan pun semakin tidak terbatas. Terutama bagi Gen Alfa.

Terlepas dari hal itu, konsep dari Learning 5.1 sebenarnya turut menekankan perihal pembelajar sekaligus pengajar antar setiap orang.

Jadi arus pengetahuan tidak terjadi dalam konteks satu arah, tetapi dua arah. Kemungkinan besar nantinya tidak akan ada lagi istilah atasan-bawahan ataupun mentor-mentee, dalam proses pembelajaran di lingkungan masa depan.

Baca juga: Jago Teknologi, Apa Pekerjaan yang Kelak Dipilih Generasi Alfa?

Memanfaatkan teknologi dan metaverse untuk bekerja

Apa yang terdengar baru saat ini, kemungkinan besar tidak lagi asing untuk Gen Alfa. Sama halnya dengan istilah AI serta bahasa pemrograman yang nantinya akan dipelajari oleh mereka, sejak bangku sekolah dasar.

Mengingat nantinya Gen Alfa sudah terbiasa dengan perangkat pintar ini, alhasil mereka dapat belajar dengan lebih cepat serta mempraktekannya di dunia kerja.

Tidak menutup kemungkinan juga, metaverse nantinya akan menjadi tempat pelatihan bagi mereka seperti misalnya insinyur mekanik memperlihatkan simulasi penyelesaian masalah lewat dunia virtual tersebut.

Baca juga: Generasi Alpha Sangat Melek Teknologi, Orangtua Harus Bagaimana?

Kesejahteraan di tempat kerja menjadi prioritas lebih dari sebelumnya

Sebagian dari Gen Alfa mungkin tumbuh di masa pandemi dan ketika momen ketidakpastian melanda. Hal-hal negatif tersebut nantinya akan menjadi agenda utama bagi Gen Alfa saat memasuki dunia kerja, yakni mencari kesejahteraan di lingkungan mereka berada.

Perhatian itu sendiri sebenarnya sudah mulai meningkat sejak beberapa tahun terakhir, bahkan studi Global Talent Trend 2022 mengungkapkan bahwa aspek kesejahteraan merupakan lima alasan teratas mengapa karyawan bertahan.

Mengingat hal ini, perusahaan pun harus bisa memastikan kesejahteraan karyawannya baik secara emosional, fisik, sosial, maupun finansial.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com