KOMPAS.com - Diabetes tipe 2 adalah gangguan pada tubuh dalam mengatur dan menggunakan gula (glukosa) sebagai "bahan bakar".
Gangguan tersebut dapat berlangsung secara jangka panjang dan menyebabkan banyak gula mengalir dalam darah.
Pada gilirannya, diabetes berisiko menyebabkan beberapa komplikasi, seperti kerusakan saraf, stroke, termasuk serangan jantung.
Untuk mencegah konsekuensi kesehatan yang ditimbulkan oleh diabetes, orang yang mengidap penyakit ini bisa mengonsumsi obat herbal.
Lantas, apa sajakah itu?
Ada beberapa obat herbal yang dapat dipiliih penderita diabetes untuk meredakan gejala penyakitnya dan mengurangi risiko komplikasi.
Berikut daftarnya.
Kayu manis adalah rempah-rempah kaya antioksidan dan senyawa lainnya yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Dilansir dari Healthline, kayu manis dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung, peradangan, termasuk mengontrol gula darah.
Sebuah tinjauan 2016 menemukan bukti dari penelitian pada manusia bahwa kayu manis dapat meningkatkan kadar glukosa plasma puasa atau hemoglobin A1c (HbA1c)
Namun, sebagian besar responden melanjutkan pengobatan hipoglikemik (kadar gula darah lebih rendah dari batas normal) mereka selama penelitian.
Sementara HbA1c adalah salah satu penanda yang dilihat dokter saat memantau diabetes, indikator lain seperti kadar lipid, kolesterol, dan sensitivitas insulin juga penting.
Tinjauan tahun 2019 dari 16 studi juga menemukan bukti bahwa kayu manis membantu mengurangi glukosa darah puasa dan resistensi insulin.
Manfaat tersebut dapat dirasakan oleh mereka yang berisiko mengidap pradiabetes dan diabetes.
Dalam hal ini, kayu manis bisa dikonsumsi dengan cara ditambahkan ke dalam makanan sebagai bumbu, teh, atau suplemen.
Baca juga: 5 Manfaat Teh Kayu Manis, Salah Satunya Bisa Kontrol Gula Darah
Milk thistle mengandung silymarin, senyawa dengan sifat antioksidan dan antiinflamasi yang bermanfaat untuk penderita diabetes.
Manfaat milk thistle untuk diabetes sempat ditelisik peneliti yang hasilnya dipublikasikan ke National Library of Medicine tahun 2018.
Studi menemukan bukti bahwa milk thistle dapat menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes.
Namun, konsumsi obat herbal ini perlu dikonsultasikan dengan dokter karena berisiko menyebabkan mual, diare, dan kembung.
Gymnema sylvestre adalah ramuan asal India yang mendapat julukan "penghancur gula" dan digunakan dalam Ayurveda -pengobatan tradisional India.
Studi Frontiers in Pharmacology tahun 2019 mendapati temuan bahwa obat herbal ini bermanfaat untuk mengurangi kadar gula darah.
Di samping itu, gymnema sylvestre memiliki manfaat lain, yakni:
Studi Nutrients tahun 2020 mendapati temuan bahwa responden yang mengonsumsi mint mengandung gymnema sylvestre merasakan penurunan keinginan makan makanan manis.
Manfaat tersebut tentunya dapat membantu penderita diabetes untuk mengurangi asupan gula mereka.
Baca juga: Simak, Fakta Mengejutkan Cuka Sari Apel untuk Pasien Diabetes
Lidah buaya yang selama ini dikenal bermanfaat untuk kulit, ternyata memiliki kegunaan lain untuk mengurangi kadar gula darah pada penderita diabetes.
Manfaat lidah buaya untuk mengobati gejala diabetes sempat dibuktikan peneliti dalam studi yang dipublikasikan ke ScienceDirect tahun 2013.
Sudi yang dilakukan terhadap tikus mendapati temuan bahwa lidah buaya dapat membantu melindungi dan memperbaiki sel beta di pankreas yang memproduksi insulin.
Peneliti juga percaya bahwa manfaat tersebut berasal dari kandungan antioksidan dalam lidah buaya.
Studi The Journal of Alternative and Complementary Medicine tahun 2016 juga mendapati manfaat lain dari lidah buaya.
Disebutkan bahwa lidah buaya dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah puasa dan hemoglobin A1C.
Dari banyak studi yang meneliti manfata lidah buaya, bisa disimpulkan jika tanaman ini berguna untuk:
Untuk merasakan manfaat dari lidah buaya, orang dapat menambahkannya ke dalam jus, smoothie, atau suplemen.
Baca juga: Khasiat Jus Lidah Buaya untuk Kesehatan, Penasaran?
Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa mengonsumsi pare bermanfaat untuk mengelola diabetes.
Salah satunya terungkap dalam studi Complementary Therapies in Medicine yang diterbitkan tahun 2020.
Studi menemukan fakta bahwa responden yang mengonsumsi ekstrak pare memiliki kadar glukosa darah puasa yang lebih rendah setelah 12 minggu, tetapi tidak ada perbedaan kadar HbA1c.
Selain itu, studi Medicine tahun 2021 mencatat bahwa banyak bagian dari pare yang bisa dimanfaatkan untuk membantu mengobati diabetes.
Dalam hal ini, pare dapat dikonsumsi bijinya, ditambahkan ke dalam makanan, jus, atau suplemen.
Namun, orang yang ingin mengonsumsi pare untuk mengatasi diabetes sebaiknya berkonsultasi dengan dokter terlebih dulu.
Kelabat yang disebut juga fenugreek atau klabet ternyata dapat membantu menurunkan kadar gula darah.
Manfaat tersebut bisa dirasakan karena tanaman herbal ini mengandung serat dan senyawa tertentu yang memperlambat pencernaan karbohidrat dan gula.
Ada juga beberapa bukti bahwa kelabat dapat membantu menunda atau mencegah timbulnya diabetes.
Salah satunya terungkap dalam studi Journal of Diabetes & Metabolic Disorders yang dipublikasikan tahun 2015.
Studi mengatakan bahwa orang dengan pradiabetes dapat mengurangi risiko diagnosis diabetes ketika mengonsumsi bubuk kelabat.
Studi melibatkan 66 penderita diabetes yang mengonsumsi lima gram kelabat dengan 200 mililiter air dua kali sehari sebelum makan.
Peneliti menyimpulkan bahwa mengonsumsi kelabat membantu menurunkan gula darah karena peningkatan kadar insulin.
Kelabat dapat dikonsumsi dengan cara ditambahkan ke dalam masakan, dimasukkan ke air hangat untuk diminum, atau suplemen.
Baca juga: Bila Punya Keturunan Diabetes, Ikuti Kebiasaan Makan Ini
Jahe adalah obat herbal yang telah digunakan orang selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional.
Orang sering menggunakan jahe untuk membantu mengobati masalah pencernaan dan peradangan.
Pada 2015, studi Journal of Ethnic Foods menemukan bahwa jahe juga dapat membantu mengobati diabetes.
Peneliti menyimpulkan bahwa jahe menurunkan kadar gula darah tetapi tidak menurunkan kadar insulin darah.
Hasilnya, mereka menyarankan bahwa jahe dapat mengurangi resistensi insulin pada orang dengan diabetes.
Di sisi lain, studi International Journal of Endocrinology and Metabolism tahun 2017 mendapati temuan bahwa jahe dapat mengurangi kadar glukosa darah puasa dan HbA1c.
Orang bisa mengonsumsi jahe dengan cara dimasak ke dalam makanan atau minuman, diseduh, atau suplemen.
Baca juga: 4 Rekomendasi Minuman Jahe yang Bisa Bantu Turunkan Berat Badan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.