Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurang Tidur Bisa Menghambat Pertumbuhan Tinggi Badan Anak?

Kompas.com - 08/11/2022, 17:48 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Tak cuma faktor genetik, pertumbuhan tinggi badan anak juga dapat dipengaruhi oleh kualitas tidur.

Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa anak-anak di usia 5-11 tahun yang keseringan begadang dikaitkan dengan pertumbuhan tinggi badan yang kurang optimal.

Lantas apa hubungannya antara tidur dan pertumbuhan tinggi badan? Untuk lebih jelasnya, coba simak ulasan berikut ini.

Baca juga: Tinggi Badan Menyusut di Usia Lanjut, Apa Penyebabnya? 

Kurang tidur bisa menghambat tinggi badan anak

Makanan penambah tinggi badanTimes of India Makanan penambah tinggi badan

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa kurang tidur dapat berpengaruh pada pertumbuhan tinggi badan anak.

Kondisi itu dapat terjadi karena pada saat anak tertidur khususnya di malam hari, ada sejumlah hormon pertumbuhan yang dilepaskan. 

Hormon inilah yang mendorong pertumbuhan tinggi badan anak dari waktu ke waktu sampai mencapai usia tertentu. 

Pada penelitian yang diterbitkan dalam jurnal resmi Pediatrics pada tahun 2002, peneliti mengamati 70 anak yang dirawat di rumah sakit dengan sindrom sleep apnea atau gangguan tidur.

Anak-anak tersebut dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama, mereka menjalani prosedur operasi untuk mengatasi sleep apnea, sedangkan kelompok lainnya tidak.

Anak-anak yang sudah menjalani prosedur operasi dapat memiliki kualitas tidur yang lebih baik di malam hari.

Enam bulan kemudian, peneliti menemukan bahwa anak-anak yang menjalani prosedur operasi, tinggi badannya meningkat secara signifikan.

Hal itu juga didukung oleh adanya konsentrasi hormon pertumbuhan (IGF-1) dan (IGFBP-3) yang jauh lebih tinggi daripada anak-anak yang tidak dioperasi.

Kesimpulan dari penelitian ini adalah setelah operasi, anak-anak mengalami pertumbuhan tinggi badan yang lebih optimal, karena mereka memiliki waktu tidur yang cukup dan sehat.

Baca juga: Tinggi Badan Anak Laki-laki Berhenti di Usia Berapa? 

Ilustrasi pertumbuhan anak.Dok. Shutterstock Ilustrasi pertumbuhan anak.

Sebelum penelitian tersebut, pada tahun 1990 para peneliti lainnya juga pernah mengamati waktu tidur dan bangun pada 5.145 anak di rentang usia 5-11 tahun.

Para ahli menemukan bahwa durasi tidur di malam hari memang memiliki pengaruh terhadap tinggi badan anak, namun hasilnya tidak begitu signifikan.

Berdasarkan hasil penelitian itu pun, peneliti mengambil kesimpulan bahwa kualitas tidur memang berpengaruh pada tinggi badan, tetapi bukan menjadi faktor penentu.

Pasalnya, kata peneliti, satu hal yang berperan besar pada tinggi badan anak adalah genetika dan presentasenya sekitar 95 persen.

Sebagian kecil sisanya, bisa dipengaruhi asupan nutrisi, aktivitas fisik, kualitas tidur dan banyak faktor lainnya.

Baca juga: Minimalisasi Risiko Stunting, Pakai Metode Ini untuk Prediksi Tinggi Badan Anak 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com