Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayuran hingga Kopi, 5 Makanan untuk Jaga Kesehatan Prostat

Kompas.com - 09/11/2022, 10:47 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber PCF

KOMPAS.com - Nutrisi yang baik dan gaya hidup aktif dapat membantu dalam menjaga kesehatan prostat.

Misalnya dengan meningkatkan asupan makanan yang bersifat anti-inflamasi dan antioksidan.

Dua nutrisi tersebut menurut para ahli dapat membuat perbedaan besar bagi kesehatan prostat secara keseluruhan.

Baca juga: Pria Wajib Tahu, Ini 7 Gaya Hidup untuk Mencegah Risiko Kanker Prostat 

Makanan yang dapat menjaga kesehatan prostat

Kita memerlukan makanan sehat agar badan tetap bugar.Freepik Kita memerlukan makanan sehat agar badan tetap bugar.

Sejumlah makanan dapat menjadi rekomendasi untuk dikonsumsi para pria demi mencegah gangguan prostat.

Lorelei Mucci, M.P.H,., Sc.D dari Harvard T.H Chan School of Public Health mengatakan bahwa pola makan dengan lebih banyak sayuran dan buah sangat baik untuk menjaga kesehatan prostat.

Kemudian dia juga menyarankan untuk mengurangi makanan berlemak, makanan olahan serta daging merah, karena tak hanya buruk bagi prostat, tapi juga dapat meningkatkan risiko penyakit lainnya.

Melansir laman PCF, berikut makanan bagi pria untuk memiliki prostat yang lebih sehat.

1. Sayuran cruciferous

Jenis sayuran ini meliputi kubis, bok choy, brokoli, kangkung, kembang kol, kubis dan kubis Brussel.

Baca juga: Rutin Berhubungan Seks Bisa Turunkan Risiko Kanker Prostat?

Sayuran cruciferous dikenal kaya akan antioksidan, vitamin, mineral dan fitokimia.

Khususnya pada brokoli, sayuran berwarna hijau ini seringkali dipuji akan khasiatnya dalam menjaga kesehatan prostat.

Brokoli mengandung glucoraphanin, fitokimia yang menurut peneliti dapat menargetkan dan mencegah pertumbuhan sel kanker.

Studi lainnya juga menunjukkan bahwa rutin mengonsumsi aneka sayuran crucifereous juga dapat menurunkan peradangan yang berkaitan dengan risiko kanker prostat.

2. Buah beri

Radikal bebas yang menumpuk di dalam tubuh dapat membentuk stres oksidatif yang bisa berubah menjadi metabolisme "beracun" dan berdampak buruk bagi prostat.

Pada gilirannya, stres oksidatif itu bisa merusak DNA dan berpotensi berubah menjadi sel kanker, termasuk pada kelenjar prostat.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com