KOMPAS.com - Kayu manis adalah rempah-rempah aromatik yang berasal dari kulit pohon Cinnamomum.
Meskipun orang-orang sering mengaitkan rempah-rempah ini sebagai bumbu masakan, namun kayu manis sebenarnya telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan tradisional maupun pengawetan makanan.
Untuk mendapatkan kayu manis, kulit bagian dalam pohon Cinnamomum harus dibuang.
Kulit kayu kemudian mengalami proses pengeringan yang menyebabkannya menggulung dan menghasilkan batang kayu manis, yang selanjutnya dapat diproses menjadi bubuk kayu manis.
Baca juga: Kayu Manis: Nutrisi, Manfaat, dan Cara Mengolahnya
Ada dua jenis kayu manis yang umum diketahui yakni cassia dan ceylon.
Walaupun memiliki kualitas yang berbeda, namun keduanya tetap mengandung antioksidan yang memberikan banyak manfaat kesehatan.
Faktanya, satu studi pada 84 orang dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) menemukan bahwa mengonsumsi 1.500 miligram kayu manis setiap hari dapat meningkatkan kadar antioksidan dalam darah setelah 8 minggu secara signifikan.
Antioksidan ini sangatlah penting karena juga bisa membantu tubuh mengurangi stres oksidatif, atau sejenis kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas berbahaya.
Satu studi menunjukkan bahwa mengonsumsi 1 gram ekstrak kayu manis setiap hari selama 12 minggu mampu mengurangi kadar gula darah puasa dan meningkatkan penanda stres oksidatif pada penderita diabetes tipe 2.
Ini penting karena stres oksidatif telah dikaitkan dengan perkembangan hampir setiap penyakit kronis, termasuk diabetes tipe 2.
Baca juga: 5 Manfaat Teh Kayu Manis, Salah Satunya Bisa Kontrol Gula Darah
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.