"Wanita terkadang berjuang untuk terhubung dengan sensasi kesenangan, dan menjadi lebih sadar akan sensasi tubuh secara umum dapat membantu wanita mengatasi keterputusan pikiran-tubuh dan meningkatkan pengalaman seksual mereka," kata Jamea.
Baca juga: 4 Fakta Kehidupan Seks Suami-Istri, Orgasme Bukan Keharusan
Masturbasi, sendiri maupun bersama pasangan, membuat kita memahami tubuh sendiri termasuk apa yang mampu memicu orgasme dengan lebih baik.
"Saya selalu mendorong klien saya untuk mengeksplorasi tubuh mereka sehingga mereka tahu apa yang membuat mereka merasa baik," kata Jamea.
Masturbasi saat bersama pasangan juga bisa menjadi petunjuk visual soal apa yang membuat kita lebih mudah mencapai kenikmatan.
Harus diingat pula, masturbasi tidak selalu berkaitan dengan konsumsi pornografi yang malah bisa mengganggu hubungan seksual dengan pasangan.
Baca juga: Masturbasi Bersama Pasangan, Apa Manfaatnya untuk Kesehatan?
Foreplay memperpanjang ketegangan seksual selama hubungan seks berpasangan, yang dapat menyebabkan orgasme yang lebih menyenangkan.
Hal ini khususnya sangat penting bagi perempuan karena vagina dapat menghasilkan pelumas alami yang berguna saat penetrasi.
Foreplay juga dapat membantu mempersempit kesenjangan orgasme bagi pasangan heteroseksual karena biasanya laki-laki lebih cepat mencapai klimaks dibadingkan perempuan.
"Pria biasanya orgasme dalam 2 hingga 10 menit, sedangkan wanita rata-rata membutuhkan waktu 15 hingga 30 menit," kata Jamea.
Baca juga: 8 Trik Foreplay Tanpa Sentuhan, demi Keintiman yang Lebih Hidup
Ia juga menilai orgasme simultan cenderung tidak realistis sehingga lebih menyarankan setiap pasangan mempertimbangkan kesenangan satu sama lain.
Misalnya dengan fokus pada foreplay untuk mendapatkan kepuasan yang setara saat bercinta.
Hal ini bisa berakar dari rasa tidak aman soal seksualitasnya, citra tubuh atau bagaimana perasaan pasangan kita secara seksual.
Kecemasan jenis ini dapat menyebabkan laki-laki berejakulasi terlalu cepat atau tidak sama sekali.
Baca juga: Vagina Kentut Saat Bercinta, Normalkah?
"Sering kali, orang mengalami kecemasan karena mereka hanya terpaku pada pencapaian orgasme untuk diri mereka sendiri atau pasangan daripada berfokus pada apa yang terasa enak saat berhubungan seks," kata Kennington.