KOMPAS.com - Pisang menjadi buah-buahan yang digemari banyak orang karena mengandung segudang kebaikan bagi kesehatan dan kecantikan.
Mengonsumsi pisang bisa membantu mengurangi gejala mual, melawan depresi, hingga menetralkan kadar gula darah.
Tetapi, buah manis berwarna kuning ini ternyata memiliki beberapa efek samping yang harus diperhatikan. Apa saja?
Mengandalkan pisang untuk menaikkan tingkat energi bukan cara yang efektif, sebab buah ini justru bisa menyebabkan kantuk.
"Salah satu potensi efek samping pisang adalah kantuk," kata Alexandra Soare, RD, ahli diet terdaftar di Food on Mars.
"Pisang mengandung protein triptofan yang diubah menjadi hormon tidur melatonin."
Jika protein triptofan dalam pisang dikonsumsi berlebihan, buah ini dapat memberikan efek negatif pada siklus tidur dan bangun kita.
Individu dengan sindrom iritasi usus besar yang mengikuti diet rendah FODMAP perlu membatasi konsumsi pisang seminimal mungkin.
Diet rendah FODMAP merupakan diet yang mewajibkan pelakunya mengurangi atau menghindari makanan dengan kandungan karbohidrat yang struktur kimianya berantai pendek.
FODMAP adalah kependekan dari fermentable oligosaccharides (oligosakarida yang bisa difermentasi), disaccharides (disakarida), monosaccharides (monosakarida), dan polyols (poliol).
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.