KOMPAS.com - Sofa kulit adalah salah satu perabot yang kerap diandalkan orang untuk mempercantik interior ruang tamu.
Keuntungan dari memiliki sofa kulit adalah tampilan dalam rumah menjadi lebih mewah, tahan air, dan dapat bertahan untuk waktu yang lama.
Alasan lain mengapa material sofa tersebut diminati sebagian orang karena cara perawatannya yang terbilang mudah.
Tapi, sama seperti perabotan lainnya, kulit pada sofa berisiko rusak karena berbagai faktor, seperti terkena panas dari sinar matahari atau jarang dibersihkan.
Mengingat perabot yang satu ini dapat rusak, orang wajib mengetahui cara perawatannya supaya tetap nyaman ketika digunakan.
Lantas, bagaimana caranya?
Sebelum mengetahui cara merawat sofa kulit supaya tahan lama, ketahui dulu ciri-ciri dari sofa kulit yang berkualitas sebelum membelinya.
Sebelum membeli, cobalah untuk menyentuh, mencium aroma, dan duduk di sofa kulit untuk memeriksa kualitas material yang digunakan.
Menurut pakar furnitur, Edgar Blazona, sofa kulit yang bagus seharusnya terasa lembut saat disentuh dan aroma khas kulit -bukan aroma kimia.
Orang sering kali terkecoh dengan label "genuine leather" ketika membeli sofa kulit. Padahal, embel-embel ini memunjukkan kualitas kulit yang lebih rendah dan tidak ideal untuk sofa kulit.
Genuine leather adalah lapisan kulit bagian dalam di bawah full grain. Nah, supaya tidak salah pilih, Blazona menyarankan konsumen untuk mencari bahan sofa kulit yang full grain atau top grain.
Perhatikan dulu jahitan dan amati keseluruhan bentuk sofa kulit sebelum menjatuhkan pilihan ketika membeli.
Tanda kualitas sofa kulit tidak begitu bagus, yakni jahitan kurang menarik, material kulit menekuk di sudut-sudut tertentu, dan bahannya terasa murahan.
Salah satu tanda bahwa sofa yang dijual dilapisi material kulit yang berkualitas adalah harganya yang masuk akal.
Kalau sofa kulit yang dipajang dibanderol dengan harga yang tinggi bisa dipastikan perabot ini berkualitas tinggi.
Baca juga: 6 Cara Membersihkan Sofa Kulit agar Tetap Bersih dan Berkilau