Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/11/2022, 08:03 WIB
Chelsea Austine,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap dari kita pasti memiliki ketertarikan dan bakat tersendiri. Meskipun berbeda-beda, bukan berarti ada keterampilan tertentu yang lebih unggul atau lebih bagus dibandingkan lainnya.

Begitu juga dengan anak-anak yang memiliki keunggulannya tersendiri, baik di dunia akademik maupun non-akademik.

Saat mempunyai buah hati, tentunya kita menginginkan yang terbaik buat mereka, dan sebagai orangtua, mungkin ada sejumlah harapan yang kelak akan dicapai oleh sang anak. Misalnya dalam bentuk cita-cita.

Namun, seringkali ditemukan kasus di mana orangtua dan anak mempunyai keinginan berbeda. Alhasil, potensi sesungguhnya dari sang buah hati terkurung karena orangtua justru mengarahkan anak ke bidang lain.

Dalam acara press conference dan peresmian Kiddo Fest 2022, Kamis (10/11/22), Erika Kamaria Yamin, M.Psi., menceritakan bagaimana cara orangtua dapat mengembangkan potensi dan keunikan yang dimiliki oleh sang buah hati.

“Peran orang tua sangat penting dalam masa-masa usia emas untuk memberikan stimulasi yang tepat kepada anak dalam menggali minatnya sendiri. Orangtua sebaiknya memberikan stimulasi yang seimbang dalam faktor-faktor tumbuh kembang anak yang mencakup pertumbuhan fisik, kognitif, motorik, bahasa dan sosial emosi.”

“Jika stimulasi yang diberikan sudah seimbang, tugas orangtua adalah mendampingi anaknya mengembangkan minat dan potensinya sambil tetap menjaga keseimbangan faktor-faktor tersebut,” tutur Erika.

Menurut Erika, ada dua kegiatan penting yang harus dilakukan oleh orangtua untuk menggali potensi anaknya, yakni observasi dan komunikasi.

Observasi dalam hal ini berarti peka dengan kegiatan yang disukai oleh sang anak. Ketika si anak suka berbaur serta enjoy berbicara bersama orang sekitarnya, sebenarnya bisa menjadi tanda dari kelebihan anak itu. Mungkin kelak bisa menjadi presenter, MC, public speaker, dan sebagainya.

Di sisi lain, ada juga yang memang pada dasarnya suka belajar atau menjawab soal-soal menantang seperti matematika. Barangkali anak cocok menjadi peneliti, pengajar, atau ilmuwan.

Baca juga: Bakat, Warisan Genetik yang Diturunkan dari Orangtua ke Anak

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com