Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Cara Mengobati Biduran agar Gatal-gatal Tidak Kambuh Lagi

Kompas.com - 15/11/2022, 11:56 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Biduran yang disebut juga urtikaria adalah munculnya ruam, bentol, sensasi panas, dan gatal-gatal pada kulit.

Beberapa faktor yang menyebabkan biduran, antara lain udara dingin, sinar matahari, kontak dengan bulu binatang dan lateks, termasuk makanan.

Tak hanya itu, biduran juga disebabkan oleh penggunaan pakaian yang ketat dan berkeringat, pengawet, obat tertentu, atau iritasi terhadap tanaman.

Gatal-gatal yang diakibatkan oleh biduran sebenarnya dapat hilang dalam waktu 2-3 jam, namun tidak semua orang tahan dengan kondisi ini.

Tak heran apabila mereka yang pernah atau sering kalu mengalami biduran mencari cara supaya gangguan pada kulit ini segera teratasi.

Baca juga: 8 Jenis Biduran Berdasar Penyebabnya, Jangan Keliru

Kenapa biduran bisa terjadi?

Gatal-gatal yang muncul karena biduran bisa terjadi di berbagai bagian tubuh, mulai dari tangan, kaki, perut, punggung, leher, bahkan wajah.

Biduran dapat terjadi karena alergen (pemicu alergi) yang mendorong tubuh melepaskan histamin (senyawa kimia) ke dalam darah.

Tingkat histamin yang tinggi juga menyebabkan pembuluh darah di area yang terkena biduran terbuka dan mengalami kebocoran.

Nah, cairan yang dihasilkan pada jaringan kulit menyebabkan pembengkakan termasuk gatal-gatal yang bisa dibarengi dengan rasa panas.

Supaya tidak memburuk, orang yang mengalami biduran disarankan untuk menghindari konsumsi alkohol, kafein, termasuk mengelola stres.

Urtikaria akut dan angioedema akut

Biduran yang berkelanjutan berisiko menyebabkan urtikaria akut dan angiodema yang mengganggu kehidupan sehari-hari.

Urtikaria akut adalah gatal-gatal pada kulit yang biasanya berlangsung kurang dari enam minggu dan disebabkan oleh makanan atau obat-obatan.

Infeksi dan gigitan serangga juga menjadi penyebab lain dari urtikaria akut dan biasanya memengaruhi lapisan atas kulit yang disebut dermis.

Sementara angioedema adalah pembengkakan pada area bawah kulit yang dikenal sebagai mukosa dan dapat terjadi dengan berbagai gangguan.

Angiedema yang sudah akut bisa dibarengi dengan urtikaria akut yang pada dasarnya adalah anafilaksis jaringan subkutan dan kondisi ini bisa mengancam jiwa.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com