Ia pernah melakukan hal yang serupa ketika mengikuti ajang lari maraton di Guangzhou tahun 2018 dan Xiamen tahun 2019.
Baca juga: Biarawati Lakoni Chicago Marathon di Treadmill, Galang Dana Rp 1,3 M
Dari dua perlombaan lari maraton yang diikut Paman Chen, ia menorehkan waktu yang lagi-lagi terbilang cepat.
Paman Chen menuntaskan maraton di Guangzhou dalam waktu 3 jam 36 menit.
Sementara di Xiamen, ia mencapai garis finis dalam waktu 3 jam 32 menit.
Kendati sosok Paman Chen mendapat atensi dari warganet, tidak sedikit orang yang mempertanyakan aksinya berlari maraton sambil merokok.
Dalam sebuah unggahan di Weibo (media sosial asal China), ada warganet yang menyayangkan aksi Paman Chen yang dinilai merugikan pelari maraton lainnya.
Tak hanya itu, ada pula warganet yang menyebut bahwa pelari yang serius seharusnya tidak merokok, bukan seperti Paman Chen.
Baca juga: Kapan Sebaiknya Mulai Lari Lagi setelah Ikut Marathon?
Walau aksinya menimbulkan polemik, Paman Chen sebenarnya adalah seorang pelari ultramaraton yang sudah berlari lebih dari 50 kilometer sambil merokok.
Menurut laporan Outkick, pria tersebut sebenarnya bukan "perokok biasa" karena ia baru mengisap rokok untuk saat-saat penting ketika lari maraton.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.