Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Manfaat Tertawa untuk Kesehatan, Tak Cuma Bikin Bahagia

Kompas.com - 17/11/2022, 14:13 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Padatnya aktivitas sehari-hari sering kali memicu stres yang pada akhirnya membuat orang murung dan sulit tertawa.

Padahal, membiarkan diri secara lepas untuk tertawa dikatakan pada ahli mendatangkan manfaat bagi kesehatan bagi tubuh.

Menurut mereka, tertawa menjadi salah satu cara untuk mengatasi beratnya beban hidup yang menyebabkan rasa kebahagiaaan berkurang.

Baca juga: 7 Alasan untuk Lebih Banyak Tersenyum dan Tertawa

Terlebih, kurangnya bahagia dapat memicu terjadinya kecemasan, depresi, bahkan keinginan untuk melukai diri sendiri.

Kenapa tertawa itu penting?

Manfaat tertawa untuk kesehatan tubuh bukanlah klaim semata apalagi omong kosong belaka.

Pasalnya, para ahli mengaitkan tertawa dengan masalah kehidupan dari dialami sebagian orang yang membuat mereka tertekan.

Salah satunya diungkapkan oleh psikolog kesehatan asal Cleveland Clinic, Grace Tworek, PsyD, dilansir dari Health Essentials.

Ia mengatakan, ada banyak literatur yang menunjukkan orang akhir-akhir ini menjalani hidup dalam respons fight or flight.

Respons fight or flight biasanya ditunjukkan oleh tubuh ketika berhadapan dengan bahaya untuk menentukan pilihan, apakah mau melawan atau berlari.

Baca juga: Dilarang Tertawa, Melipat Koran dan Beragam Aturan Ajaib Kim Jong Un

Meski respons tersebut adalah reaksi alami tubuh, Tworek mengatakan hal ini seharusnya tidak berkepanjangan.

Sayangnya, stres yang dialami sebagian orang dalam kehidupan sehari-hari membuat mereka memunculkan respons fight or flight.

Respons fight or flight yang ditunjukkan oleh tubuh sebenarnya adalah pengaruh dari sistem saraf simpatik.

Tugasnya untuk masuk ke dalam situasi yang berbahaya dan menenangkan orang supaya mereka tetap aman.

Ketika respons fight or flight timbul, akibatnya pernapasan menjadi pendek, jantung berdebar kencang, dan pupil mata membersar.

Studi yang dipublikasikan ke National Instittues of Health juga menunjukkan aktivasi jangka panjang dari sistem stres berisiko menyebabkan implikasi kesehatan yang serius.

Baca juga: Ketahui 8 Fakta Menarik tentang Tertawa

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com