Menghadapi pengalaman di-PHK memang tidak mudah sehingga kita mungkin perlu dukungan dari pasangan, teman atau keluarga.
"Ini mungkin saat untuk mencari dukungan dalam bentuk terapi untuk membantu Anda memproses emosi Anda, memperbaiki dan memulihkan," kata psikolog Jessica January Behr, pendiri Behr Psychology di NYC.
“Setelah diberhentikan dari pekerjaan, mungkin sulit untuk memisahkan identitas pribadi Anda dari identitas profesional Anda,” jelasnya.
Pengalaman tersebut juga dapat menyebabkan perasaan malu yang mendalam, penyesalan, ketakutan atau bahkan keputusasaan.
Baca juga: Bercerai atau Dipecat, Mana yang Lebih Menyedihkan?
Untuk melaluinya, penting untuk memproses pengalaman dan perasaan yang dihasilkan.
"Bersikaplah sangat jujur, tetapi lembut dengan diri Anda sendiri. Luangkan waktu sejenak dan pertimbangkan alasan pemecatan," urai Behr.
"Biarkan pikiran Anda pergi ke semua area yang diinginkannya, dan kemudian kuasai kembali dan lakukan perhitungan yang jujur," pungkasnya.
Pastikan kembali dengan diri kita soal berbagai aspek pekerjaan yang lalu termasuk tugas, jam kerja, peran yang diberikan hingga gaji.
"Ini membantu memproses emosi yang sulit dengan cara yang sehat dan membantu, sehingga Anda dapat belajar dari pengalaman ini," kata Behr.
Baca juga: Perluas Jaringan agar Selalu Siap Hadapi PHK
Menjadi korban lay off bisa memang pengalaman buruk namun bisa menjadi kesempatan untuk menemukan alternatif karier di bidang yang berbeda.
Behr menyarankan untuk membuat diagram Venn.
Di selembar kertas, gambar dua lingkaran yang saling bertautan. Sisi kiri mewakili identitas pribadi dan sisi kanan adalah identitas profesional kita.
Buat daftar kualitas dan atribut yang akan digambarkan untuk masing-masing.
Lalu di bagian yang tumpang tindih, perhatikan kualitas yang sama.
Baca juga: 5 Tips Merintis Karier Menjadi Make Up Artist untuk Pemula
“Saat Anda memeriksa kata-kata pada diagram Anda, mulailah membangun pemahaman tentang nilai-nilai Anda dan pertimbangkan bagaimana hal ini dapat menginformasikan lintasan karir Anda,” katanya.
Namun kita tidak perlu menyebutkan secara detail di resume, CV maupun profil LinkedIn jika menjadi golongan yang terdampak.
"Tidak perlu menjelaskan bahwa Anda telah dipecat," kata Ray Cohen, pelatih karier di New York.
“Jelaskan saja untuk memberikan tanggal akhir Anda. Orang-orang meninggalkan pekerjaan, lebih sering daripada bukan karena kesalahan mereka sendiri," tandasnya.
Baca juga: 4 Trik Membuat CV Cepat Dilirik Perekrut Kerja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.