Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Pura Mangkunegaran, Tempat Bersejarah Lokasi Ngunduh Mantu Kaesang dan Erina

Kompas.com - 20/11/2022, 21:06 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Proses penandatanganan Perjanjian Salatgia turut disaksikan oleh perwakilan Sultan Hamengkubuwana I dan VOC.

Bermula dari situlah, Raden Mas Said yang menandatangani Perjanjian Salatiga memposisikan dirinya sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I.

Ia berkuasa atas wilayah Matesih, Sembuyan, Gunung Kidul, Kedaung, Kedu, hingga Pajang bagian utara dan berkedudukan di Puro Mangkunegaran.

Nah, ngomong-ngomong soal keberadaannya di Kota Solo, Mangkunegaran adalah kadipaten yang posisinya berada di bawah Kasunanan dan Kasultanan.

Karena alasan itulah penguasa Pura Mangkunegaran tidak diberi gelar sebagai sunan ataupun sultan.

Tapi, pada tahun 1757-1946 Mangkunegaran diposisikan sebagai kerajaan otonom yang akhirnya memiliki wilayah nan luas.

Selain itu, status kerajaan otonom yang dimiliki Mangkunegaran membuatnya berhak memiliki tentara sendiri yang independen dari Kasunanan.

Ada apa saja di Pura Mangkunegaran?

Pura Mangkunegaran yang tidak lama lagi akan disorot banyak pihak berada di lokasi yang strategis karena letaknya di tengah Kota Solo.

Pura Mangkunegaran berdekatan dengan Jalan Slamet Riyadi, kafe Tiga Tjeret, Pasar Malam Ngarsopuro, termasuk Pasar Triwindu.

Bila dilihat dari arsitekturnya, Pura Mangkunegaran terdiri dari beberapa bagian, yakni pamedan, pendhopo, pringgitan, ndalem, dan keputren.

Bagian-bagian ini dikelilingi oleh tembok tebal yang tinggi dan kokoh sehingga tampilan dalamnya tidak begitu mudah dilihat dari jalan raya.

Bila wisatawan berkunjung ke Pura Mangkunegaran, mereka akan disambut dengan gapura berhiaskan warna hijau yang setelahnya terdapat pamedan.

Pamedan adalah tempat pasukan Mangkunegaran berlatih dan di sebelah timurnya terdapat bangunan Kavallerie Artillerie.

Setelah melewati keduanya, wisatawan akan disambut lagi dengan gerbang ke arah halaman dalam yang berdiri Pendopo Ageng.

Tempat tersebut berukuran 3.500 meter persegi dengan bentuk joglo dan dapat menampung sekitar 5-10 ribu orang.

Setelah dari pendopo, wisatawan dapat menyaksikan Pringgitan yang biasanya digunakan sebagai tempat pertunjukkan wayang kulit.

Tempat lain yang berada di Puro Mangkunegaran adalah Ndalem Agung, keputren (tempat kediaman keluarga Mangkunegaran), dan Pracimoyasa.

Pracimoyasa adalah ruang keluarga dengan bentuk segi delapan yang biasanya digunakan untuk rapat dengan perabotan dari Eropa.

Baca juga: Prewedding Kenakan Pakaian Adat Bali, Kaesang Minta Dipuji Ganteng

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com