KOMPAS.com - Piala Dunia Qatar 2022 membuat negara ini banyak dikunjungi penggemar sepak bola dari seluruh dunia.
Terkenal dengan kekayaannya, negara Timur Tengah ini identik dengan gedung pencakar langit megah dan pusat perbelanjaan mewah.
Namun bukan itu saja karena masyarakat Qatar juga sangat menghormati berbagai tradisi dan adat istiadatnya.
Qatar adalah negara modern dan maju tetapi amat menjaga budayanya sehingga sejumlah etiket ini masih berlaku, yang sebaiknya juga dipatuhi pendatang.
Baca juga: 8 Wisata Ikonik Qatar, Tuan Rumah Piala Dunia 2022
Berikut adalah berbagai etiket yang berlaku di masyarakar Qatar:
Sapalah orang sesuai dengan status dan usia mereka, berdasarkan usia dan kondisi sosialnya ketika berkunjung ke rumahnya.
Di tempat umum, masyarakat Qatar terbiasa berdiri ketika menyapa orang lain, terutama orang tua, sebagai tanda hormat.
Baca juga: Bedanya Hijab Indonesia, Malaysia, dan Qatar
Untuk pria yang menyapa lawan jenis, dianjurkan untuk menunggu pihak wanita memulai jabat tangan, bukan sebaliknya.
Namun alih-alih berjabat tangan, orang Qatar sering meletakkan tangan kanan mereka di atas jantung mereka sebagai isyarat salam yang hangat.
Qatar adalah negara syariat Islam sehingga perilaku PDA di depan umum tidak bisa diterima, yang diberlakukan juga selama penyelenggaraan Piala Dunia 2022.
Baca juga: Larangan yang Berlaku Selama Piala Dunia Qatar 2022; Bir, PDA, hingga Wajib Berpakaian Sopan
Sesuai tradisi lokal, tamu sebaiknya melepas sepatu sebelum masuk ke rumah orang lain.
Kini ada beberapa masyarakat yang tak lagi memberlakukannya sehingga sebaiknya tanyakan kepada pemilik rumah.
Kita bisa tetap memakai kaus kaki namun jika ingin melepasnya juga, pastikan kaki dalam kondisi bersih.
Jangan menolak pemberian dari warga setempat karena itu akan meluai, atau bahkan, menyinggung perasaan mereka.
Ketika ditawari hadiah, sampaikan rasa terima kasih dan terimalah pemberian tersebut.
Seperti halnya semua orang Arab, orang Qatar bangga dengan keramahan mereka sehingga perilaku murah hati itu adalah hal biasa.
Baca juga: Hublot Rilis Arloji Khusus untuk Piala Dunia Qatar
Minuman berwarna kuning seperti teh ini lalu dituangkan dari pot "dallah" tradisional ke cangkir mini halus yang disebut 'finjaan'- yang tidak memiliki pegangan.
Biasanya kopi hanya disajikan hingga 1/4 cangkir, agar tidak terlalu panas saat tamu menyesapnya dan sering disajikan dengan kurma.
Baca juga: Kerap Tak Disadari, 6 Kesalahan Saat Menyeduh Kopi
Saat disajikan kepada tamu, biasanya tuan rumah mencoba kopi terlebih dahulu, untuk menguji rasanya.
Kita harus selalu minum dengan tangan kanan lalu guncang sedikit cangkirnya untuk menandakan sudah kenyang.
Namun jika mengembalikan cangkirnya kepada tuan rumah, itu artinya kita ingin kopi tambahan.
Masyarakat Qatar duduk di lantai dan makan dari satu piring besar yang sama, sebagai bentuk menjalin ikatan maupun rasa berbagi.
Mereka juga tak sungkan memenuhi piring makan kita dengan tangan langsung sebagai gestur penyambutan dan kehangatan pada tamu.
Sama seperti di Indonesia, orang-orang maka dengan tangan kanan karena alasan kebersihan.
Baca juga: Makan Pakai Tangan Memang Lebih Nikmat, Sains Telah Buktikan
Saat sudah kencang, tinggalkan porsi kecil makanan di piring untuk menunjukkan bahwa kita sangat menikmati sajiannya dan sudah kenyang.
Saat acara makan selesai, seseorang akan berkeliling dengan bukhoor, dupa tradisional untuk menghilangkan bau makanan dari tangan kita.
Saat sedang mengantre atau mengobrol dengan orang Qatar, mereka biasanya akan berdiri agak jauh.
Tindakan ini bukan untuk menyinggung atau kasar namun upaya untuk menghormati ruang pribadi kita.
Banyak lokasi publik di negara ini juga memiliki antrean terpisah untuk pria dan wanita seperti rumah sakit, gedung pemerintah, bank, dll.
Hindari memotret penduduk setempat, terutama wanita Qatar, karena banyak yang tidak suka difoto dan merasa privasinya terganggu.
Baca juga: Etika Memotret Saat Melayat dan Upacara Pemakaman
Untuk alasan keamanan, dilarang juga dilakukan pengambilan gambar institusi pemerintah, beberapa situs arkeologi, dan area sensitif lainnya di Qatar seperti situs militer dan area penyulingan.
Jangan menatap orang terang-terangan karena perilaku itu dinilai kasar dan tidak pantas.
Selain itu, hindari duduk dengan kaki disilangkan, satu kaki bertumpu pada lutut kaki lainnya, yang menghadap ke wajah orang lain.
Sikap dan gaya duduk ini dianggap penghinaan di Qatar sehingga bisa membuat kondisinya tidak nyaman.
Baca juga: 13 Cara Jadi Orang yang Lebih Sopan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.