Untuk dampaknya bagi anak, helicopter parenting bisa menyebabkan beberapa dampak sebagai berikut.
Masalah utama dari helicopter parenting adalah turunnya rasa percaya diri pada anak karena muncul anggapan bahwa orangtua tidak memercayai buah hatinya.
Kepedulian yang berlebihan dari orangtua membuat anak tidak belajar menghadapi kekecewaan, kegagalan, atau rasa kehilangan.
Pada gilirannya, helicopter parenting dapat menyebabkan perilaku maladaptif -atau ketidakmampuan menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
Di sisi lain, helicopter parenting juga merusak kemampuan anak untuk mengatur emosi dan perilaku, serta menyebabkan perasaan diri dan impulsif yang meningkat.
Pengasuhan yang berlebihan -seperti helicopter parenting- dikaitkan dengan tingkat kecemasan dan depresi anak yang lebih tinggi.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Tiger Parenting bagi Anak, Orangtua Wajib Tahu
Hal tersebut terungkap dalam studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam Journal of Child and Family Studies.
Para peneliti menemukan hal yang sama berlaku untuk anak yang orangtuanya terlalu mengurusi kehidupan mereka.
Anak yang kehidupannya selalu disesuaikan oleh orangtuanya menjadi terbiasa untuk selalu mengikuti apa yang mereka inginkan dan hal ini membuat orangtua merasa berhak.
Orangtua yang menerapkan helicopter parenting cenderung memberikan banyak bantuan kepada anak.
Mulai dari mengikatkan tali sepatu, membungkuskan makan siang, mencuci pakaian, hingga memantau hasil belajar mereka di sekolah.
Meski hal ini ada baiknya, tapi keterampilan hidup anak menjadi tidak berkembang dan tidak terbiasa melalukan pekerjaan rumah.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Tiger Parenting bagi Anak, Orangtua Wajib Tahu
Segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik, termasuk helicopter parenting yang membuat orangtua memerhatikan anaknya secara berlebihan.
Nah, untuk menghindari perilaku overparenting iini, orangtua perlu memahami bahwa anak harus diajari untuk berjuang, merasakan kekecewaan, dan mengatasi kegagalan.
Itu juga berarti membiarkan anak melakukan tugas-tugas yang mampu mereka lakukan secara fisik dan mental.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.