KOMPAS.com - Menemukan pasangan ideal atau singkatnya bisa disebut dengan jodoh bukanlah perkara mudah.
Apalagi jika kita terbentur dengan ekspektasi mengenai pasangan ideal dan juga love language yang kita miliki.
Menurut para pakar, ada beberapa love language yang kemungkinan lebih sulit dalam mencari pasangan akibat ekspektasi dan cara mereka dalam merespons kasih sayang.
Baca juga: Sederet Keuntungan Punya Pasangan dengan Love Language Physical Touch
Hubungan antara kesulitan mencari pasangan dan love language paling banyak berkaitan dalam fase mencari jodoh, terutama saat kencan.
Pakar menemukan fakta bahwa ekspektasi hingga cara seseorang mengartikan love language itulah yang membuat seseorang merasa kesulitan dalam menemukan pasangan yang sesuai.
Pasalnya, setiap bahasa cinta memiliki respons yang berbeda ketika sedang berada dalam suatu hubungan.
Karena itu, beberapa di antaranya lebih cenderung kesulitan dalam memilih dan mendapatkan pasangan yang menurutnya ideal.
Seperti dilansir Best Life Online, berikut deretan love language yang bisa bikin seseorang lama melajang.
Menurt Jacob Brown, seorang psikoterapis yang berbasis di San Francisco mengatakan, salah satu love language yang mengalami kesulitan saat mencari pasangan adalah quality time.
Berdasarkan pengalamannya, orang-orang dengan love language quality time kerap merasakan tidak dicintai, tidak diperhatikan sampai tidak dianggap ketika mereka tidak memiliki banyak waktu untuk bersama.
Mereka cenderung merasakan dan menyimpan ketakutan bahwa pasangan akan meninggalkan mereka karena tidak sempat berjumpa.
Gaya pacaran dengan keterikatan satu sama lain itu dapat mempersulit cinta baru untuk hadir dan berkembang.
Bahkan tidak sedikit orang yang baru saja mendekat merasa ketakutan jika pasangannya kelak menuntut quality time terus menerus.
Baca juga: Love Language Bisa Berubah Seiring Waktu? Begini Kata Pakar
Love language quality time bukan satu-satunya bahasa cinta yang menyulitkan seseorang untuk mendapatkan pasangan.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.