Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Love Language yang Paling Susah Cari Pasangan Menurut Pakar

Kompas.com - 22/11/2022, 05:10 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menemukan pasangan ideal atau singkatnya bisa disebut dengan jodoh bukanlah perkara mudah.

Apalagi jika kita terbentur dengan ekspektasi mengenai pasangan ideal dan juga love language yang kita miliki.

Menurut para pakar, ada beberapa love language yang kemungkinan lebih sulit dalam mencari pasangan akibat ekspektasi dan cara mereka dalam merespons kasih sayang.

Baca juga: Sederet Keuntungan Punya Pasangan dengan Love Language Physical Touch

Love language yang kesulitan mencari pasangan

Ilustrasi putus cintaOlya Kobruseva Ilustrasi putus cinta

Hubungan antara kesulitan mencari pasangan dan love language paling banyak berkaitan dalam fase mencari jodoh, terutama saat kencan.

Pakar menemukan fakta bahwa ekspektasi hingga cara seseorang mengartikan love language itulah yang membuat seseorang merasa kesulitan dalam menemukan pasangan yang sesuai.

Pasalnya, setiap bahasa cinta memiliki respons yang berbeda ketika sedang berada dalam suatu hubungan.

Karena itu, beberapa di antaranya lebih cenderung kesulitan dalam memilih dan mendapatkan pasangan yang menurutnya ideal.

Seperti dilansir Best Life Online, berikut deretan love language yang bisa bikin seseorang lama melajang.

Quality time

Menurt Jacob Brown, seorang psikoterapis yang berbasis di San Francisco mengatakan, salah satu love language yang mengalami kesulitan saat mencari pasangan adalah quality time.

Berdasarkan pengalamannya, orang-orang dengan love language quality time kerap merasakan tidak dicintai, tidak diperhatikan sampai tidak dianggap ketika mereka tidak memiliki banyak waktu untuk bersama.

Mereka cenderung merasakan dan menyimpan ketakutan bahwa pasangan akan meninggalkan mereka karena tidak sempat berjumpa. 

Gaya pacaran dengan keterikatan satu sama lain itu dapat mempersulit cinta baru untuk hadir dan berkembang.

Bahkan tidak sedikit orang yang baru saja mendekat merasa ketakutan jika pasangannya kelak menuntut quality time terus menerus.

Baca juga: Love Language Bisa Berubah Seiring Waktu? Begini Kata Pakar 

Acts of service

Love language quality time bukan satu-satunya bahasa cinta yang menyulitkan seseorang untuk mendapatkan pasangan.

Para ahli mengatakan, mereka yang memiliki bahasa cinta acts of service juga demikian.

Alasannya hanya satu, bahasa cinta tersebut seolah dianggap menuntut pasangan melakukan sesuatu untuk membuat pasangannya merasa dicintai dan bahagia.

Begitu pula ketika hubungan masih di fase pendekatan, atau kencan. Love language acts of service dianggap sebagai bahasa cinta yang menyulitkan.

"Berdasarkan pengalaman saya, kebanyakan orang menganggap bahasa cinta yang lain lebih mudah untuk dijalani."

"Tapi tidak untuk acts of service. Ketika seseorang datang, kemudian dipikul oleh aksi yang seolah-olah menjadi tanggung jawabnya, maka kebanyakan orang akan gagal total."

Demikian kata seksolog klinis dari AS, Rachel Sommer, PhD.

Maka dari itu, penting bagi calon pasangan untuk mengenali masing-masing bahasa cinta agar hubungan bisa terjalin lebih harmonis dan penuh kebahagiaan.

Baca juga: Memahami Love Language, Kekuatan Bahasa Cinta di Dalam Hubungan... 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com