Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kebiasaan yang Picu Kanker Kulit, Termasuk Tidak Pakai Sunscreen

Kompas.com - 23/11/2022, 08:45 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tanpa kita sadari, banyak hal yang dapat menyebabkan masalah kulit dan ini berkaitan dengan paparan sinar matahari.

Memang, paparan sinar matahari menyehatkan dan membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena vitamin D, namun jika berlebihan itu juga dapat merusak kulit.

Waktu yang lama di bawah sinar matahari bahkan diketahui bisa memicu perkembangan melanoma, atau kanker kulit yang menyerang lebih dari 96.000 orang Amerika per tahun dan menewaskan lebih dari 7.000 orang.

Melihat masalah itu, para ahli dermatologi pun merekomendasikan agar semua orang mengikuti sejumlah tips yang dapat mengurangi risiko kanker kulit.

Baca juga: 3 Langkah Mudah Mencegah Melanoma, Kanker Kulit yang Mematikan

Untuk mengetahuinya lebih lanjut, berikut adalah beberapa kebiasaan yang perlu dihindari karena bisa memicu kanker, seperti yang dilansir dari laman Eat This Not That.

1. Menggunakan tanning bed

Hampir semua melanoma adalah hasil dari paparan sinar UV, yang paling umum berasal sinar matahari luar ruangan.

Selain itu, paparan sinar UV dari peralatan dalam ruangan seperti tanning bed juga telah dikaitkan dengan melanoma.

Oleh sebab itu, semakin banyak total waktu seseorang terpapar sinar ultraviolet, semakin besar pula risikonya terhadap melanoma.

2. Terpapar sinar matahari secara berlebihan

Semakin banyak sengatan matahari yang dialami seseorang, semakin besar juga risiko melanoma.

Maka dari itu, karsinoma sel skuamosa yang berkaitan dengan melanoma lebih sering terlihat pada orang-orang yang bekerja di luar ruangan dibandingkan dengan mereka yang bekerja di dalam ruangan.

Jika kita ingin berjemur di bawah matahari untuk mendapatkan kulit yang lebih cokelat atau mendapatkan lebih banyak vitamin D, sebaiknya gunakan pelindung kulit dan hindari berjemur lebih dari 15 menit.

Baca juga: Jangan Anggap Enteng, Pemilik Kulit Gelap Juga Berisiko Kanker Kulit

3. Tidak memakai sunscreen setiap hari

Pakailah sunscreen setiap hari, di segala cuaca dan di setiap musim.

Sunscreen harus memiliki faktor perlindungan matahari (SPF) 30 dan bertuliskan "spektrum luas" pada labelnya, untuk melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB matahari.

Oleskan kembali setidaknya setiap 80 menit atau lebih sering jika kita berkeringat atau berenang.

Sebaiknya, gunakan sunblock atau physical sunscreen dengan zinc oxide dan titanium dioxide yang lebih unggul dalam kemanjurannya daripada chemical sunscreen.

4. Jarang melakukan pemeriksaan kulit

Pelajari cara melakukan pemeriksaan kulit sendiri.

Periksalah kulit secara teratur, sehingga kita tahu apa yang normal dan tidak dengan adanya perubahan.

Cara terbaik dan direkomendasikan untuk melakukan pemeriksaan sendiri adalah dengan menerapkan aturan ABCDE.

Ini mungkin bukan alat untuk diagnosis, tetapi akan membantu membedakan pertumbuhan kanker.

Akronim ABCDE dirancang untuk membantu individu mengenali lesi kulit yang bisa jadi melanoma dan memeriksakan diri ke dokter kulit.

Baca juga: Prinsip ABCDE untuk Kenali Gejala Berbahaya Tahi Lalat

Dari sudut pandang praktis, kita harus lebih peduli tentang lesi yang berkembang (yaitu lesi yang baru atau berubah dalam penampilannya dari waktu ke waktu).

Lesi yang berubah dalam ukuran, bentuk atau warna hanya dalam beberapa bulan, terutama jika lesi tersebut terangkat, lesi berbentuk kubah akan menjadi perhatian terbesar.

Perubahan cepat seperti itu lebih sering dikaitkan dengan melanoma daripada pertumbuhan kulit yang tidak berbahaya seperti tahi lalat.

Lebih umum, melanoma akan berubah lebih lambat dalam penampilan, misalnya, selama beberapa bulan, sedangkan tahi lalat tetap cukup stabil dalam penampilannya.

Di samping itu, kita juga bisa berkonsultasi dengan dokter kulit jika melihat adanya perubahan, pendarahan, atau bercak yang terus menerus gatal.

Baca juga: Asupan Vitamin A Bisa Turunkan Risiko Kanker Kulit

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com