Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akupuntur Turunkan Tekanan Darah Tinggi, Riset Membuktikan

Kompas.com - 23/11/2022, 09:43 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com -Tekanan darah tinggi yang disebut juga hipertensi adalah salah satu penyakit tidak menular yang mengancam kesehatan tubuh.

Komplikasi dari penyakit tersebut adalah stroke, gagal ginjal, gangguan saraf, kerusakan otot jantung, bahkan bisa berakhir dengan kematian.

Karena risiko yang ditimbulkan akibat hipertensi tidak main-main, orang yang didiagnosis penyakit ini diharuskan untuk menjaga tekanan darahnya agar tetap normal.

Baca juga: Manfaat Mengejutkan Akupuntur bagi Ibu Hamil

Salah satu cara yang dapat mereka coba adalah menjalani akupuntur supaya tekanan darahnya terjaga sekaligus menurunkan risiko terkena stroke dan penyakit jantung.

Manfaat akupuntur untuk menurunkan tekanan darah sempat dibuktikan dalam uji coba single-blind yang dilakukan University of California-Irvine (UCI), AS.

Peneliti mengonfirmasi, praktik pengobatan tradisional asal Tiongkok tersebut bermanfaat untuk orang dengan hipertensi ringan hingga sedang.

Akupuntur untuk menurunkan tekanan darah tinggi

Hasil penelitian yang dimuat Medical News Today mengutip hasil riset yang diterbitkan di Medical Acupuncture ini mendapati temuan bahwa salah satu metode akupuntur dapat menurunkan tekanan darah tinggi.

Metode yang dimaksud adalah elektroakupuntur dan hal ini bisa mengurangi tekanan darah hingga enam minggu pada orang yang mengalami hipertensi.

Elektroakupuntur adalah metode akupuntur yang menerapkan aliran listrik berintensitas rendah melalui jarum yang ditusukkan ke titik-titik tertentu pada tubuh.

Dalam hal ini, peneliti mengatakan bahwa temuan mereka menunjukkan kalau elektroakupuntur yang dijalani secara teratur dapat membantu menjaga tekanan darah.

Tak hanya itu, elektroakupuntur juga mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke dalam waktu yang panjang.

Baca juga: Akupuntur Wajah, Tren Kecantikan Kulit yang Bikin Awet Muda

Ahli jantung dan profesor di UCI, John Longhurst, menjelaskan bahwa studi klinis ini sebenarnya sudah dilakukan setelah hampir 10 tahun penelitian tentang efek akupuntur pada tekanan darah tinggi.

Ia mengatakan, mengintegrasikan pengobatan tradisional asal Tiongkok dan Barat dapat membantu mengatasi hipertensi.

Ilustrasi akupuntur atau tusuk jarum Ilustrasi akupuntur atau tusuk jarum

Jalannya studi

Temuan bahwa elektroakupuntur dapat menurunkan tekanan darah yang pada gilirannya bermanfaat untuk penderita hipertensi didapati setelah peneliti menjaring 65 pasien dengan kondisi ini.

Mereka yang terlibat dalam studi adalah pasien yang tidak mengonsumsi obat apa pun untuk mengatasi kondisinya.

Setiap pasien secara acak dibagi menjadi dua kelompok dan sama-sama menjalani akupuntur namun dengan titik yang berbeda.

Kelompok pertama menjalani akupuntur pada kedua sisi pergelangan tangan bagian dalam dan sedikit di bawah lutut yang dalam akupuntur dianggap mengurangi tekanan darah.

Sementara itu, kelompok kedua menjalani akupuntur di sepanjang lengan bawah dan tungkai bawah.

Dari situ, peneliti mendapati temuan, 70 persen dari 33 pasien yang dimasukkan ke kelompok pertama mengalami penurunan tekanan darah.

Tekanan darah sistolik mereka turun hingga 6-8 mm/Hg, sedangkan tekanan darah diastolik turun hingga 4 mm/Hg.

Baca juga: Akupuntur Bisa Mengatasi Diabetes, Bagaimana Caranya?

Peneliti lantas mengatakan,  penurunan tekanan darah yang dirasakan pasien pada kelompok pertama bertahan untuk enam minggu.

Temuan lainnya yang ditemukan peneliti meliputi penurunan dengan rata-rata 41 persen dalam konsentrasi darah norepinefrin.

Norepinefrin yang disebut juga noradrenalin adalah hormon yang menyempitkan pembuluh darah dan meningkatkan tekanan darah dan gula darah.

Tak hanya itu, kelompok pertama juga merasakan penurunan 67 persen renin –enzim yang dilepaskan di ginjal yang membantu mengontrol tekanan darah.

Menariknya, mereka juga mengalami penurunan hormon yang mengatur elektrolit sebesar 22 persen.

Sayangnya, manfaat yang didapat kelompok pertama tidak dirasakan secara signifikan pada kelompok kedua.

Longhurst mencatat, penurunan tekanan darah pada kelompok pertama memang tidak besar karena berkisar 4 mm/Hg dan 13 mm/Hg.

Tapi, catatan ini bermanfaat untuk mereka yang usianya sudah 60 tahun atau lebih tua yang tekanan darah sitoliknya tinggi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com