KOMPAS.com - Self healing yang masih hangat diperbincangkan warganet adalah proses penyembuhan diri dari luka batin karena berbagai faktor.
Luka yang disebabkan oleh pengalaman masa lalu mungkin saja tidak langsung terlihat dan tidak dirasakan dampaknya dalam waktu yang cepat.
Namun, luka dari kejadian traumatis dapat berlangsung untuk waktu yang lama dan tidak dapat hilang seiring berjalannya waktu.
Karena alasan inilah ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilakukan ketika self healing supaya diri sendiri bisa berdamai dengan masa lalu.
Baca juga: 5 Manfaat Self Healing untuk Kesehatan Fisik dan Mental, Mau Tahu?
Dilansir dari Psychology Today, lima hal berikut ini perlu dilakukan ketika self healing supaya orang dapat merangkai pikiran yang positif dan menerima ketidaksempurnaan diri.
Lantas, apa sajakah itu?
Perlu diingat, harapan menjadi salah satu hal yang sangat penting dalam semua penyembuhan -termasuk self healing.
Nah, berkaitan dengan hal itu, buku yang ditulis Jerome Frank berjudul Persuasion and Healing membahasnya dengan sangat detail.
Dalam hal ini, keputusasaan adalah salah satu ciri utama depresi yang menyebabkan ketidakberdayaan.
Keduanya mempunyai korelasi yang terbaik karena harapan membantu penyembuhan dan dengan sendirinya mendorong proses ini.
Sementara, ada berbagai situasi seperti anemia pernisiosa yang menyebabkan kepanikan dan depresi.
Kondisi tersebut tidak dapat diobati dengan harapan dan orang yang mengalaminya memerlukan perawatan lanjutan.
Baca juga: 4 Jenis Self Healing demi Pulihkan Luka Batin
Ada pun, tingkat harapan yang cukup dapat membantu pasien tetap terlibat dalam proses penyembuhan.
Depresi dianggap sebagai keadaan ketidakberdayaan, seperti yang dijelaskan oleh psikolog Martin Seligman.
Secara umum, orang seharusnya memiliki kendali atas pengalaman yang dianggap penting untuk membangkitkan harga diri, kekuasaan, prestasi, materi, dan sebagainya.