Bisa jadi, salah satu berusaha memengaruhi saudara kandung lainnya supaya keinginan dirinya sendiri terpenuhi namun menggunakan dalih yang tidak masuk akal.
Misalnya dengan meminjam uang dengan membawa-bawa nama keluarga, tapi pinjaman yang diberikan tidak digunakan sebagaimana mestinya.
Perilaku seperti ini termasuk mengeksploitasi saudara kandung yang dimanfaatkan dengan dalih membantu satu sama lain.
Adalah hal yang wajar apabila orangtua lebih dekat dengan salah satu anak, tapi hal ini tidak baik apabila dibiarkan berlama-lama.
Pasalnya, salah satu saudara kandung dapat memanfaatkan kedekatan mereka dengan orangtua supaya mereka diistimewakan.
Tidak menutup kemungkinan mereka juga memengaruhi orangtuanya supaya mengucilkan saudara kandungnya.
Saudara kandung yang sifatnya licik seperti ini biasanya juga bergosip kepada orangtua dan mengungkit-ungkit kesalahan.
Menurut Saad, salah satu cara untuk menghentikan hubungan toxic seperti ini adalah berfokus pada teknik komunikasi untuk menghadapi saudara kandung.
Namun, langkah pertama yang perlu diketahui adalah memahami perilaku dan pengaruh dari saudara kandung yang toxic.
Menghadapi saudara kandung yang toxic bukanlah hal yang mudah.
Pasalnya, dalam banyak kasus orang mencoba berbagai macam cara supaya akur kembali dengan saudara kandungnya.
Baca juga: Apa Hubungan Toxic Bisa Diperbaiki? Ini yang Harus Dipertimbangkan
Jika tidak, lakukan cara-cara di bawah ini untuk menghadapi saudara kandung yang toxic.
Sering kali saudara kandung yang toxic ingin mereka dibantu secara finansial dan membuat kita merasa bersalah jika tidak memberi pertolongan.
Untuk kasus yang seperti ini, tak ada salahnya untuk terakhir kali memberikan bantuan namun dengan catatan saudara kandung yang menjadi korban hubungan toxic menawarkan bantuan yang masuk akal.
Maksudnya adalah menolong saudara kandung yang toxic supaya mereka bisa memperbaiki masalah yang sebenarnya sehingga tidak perlu dibantu kembali.