Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/11/2022, 16:00 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gejala maag atau dalam istilah medis disebut dispepsia tidak hanya muncul akibat pola makan dan gaya hidup tidak sehat.

Salah satu faktor penyebab maag yang mungkin sering luput dari perhatian adalah stres.

Ya, stres memiliki peranan dalam memicu berbagai gangguan pencernaan, mulai dari asam lambung berlebihan, Gerd sampai maag.

Lalu, apa hubungannya antara stres dan sakit maag?

Berikut penjelasan singkatnya.

Baca juga: Sering Sakit Maag, Perlu Pantang Makanan Apa? 

Stres bisa menyebabkan maag

menghindari pemicu stres bisa menjadi salah satu cara mengatasi asam lambung naik karena stres.Shutterstock/Kmpzzz menghindari pemicu stres bisa menjadi salah satu cara mengatasi asam lambung naik karena stres.

Meskipun stres dikatakan bisa menjadi penyebab dispepsia atau memperburuk gejalanya, namun efek tersebut tidak berdampak secara langsung. 

Dengan kata lain, stres itu dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami berbagai kondisi yang memicu masalah pencernaan

Melansir News Medical, ada beberapa keterkaitan antara stres dan maag, mulai dari memperlambat sistem pencernaan, menyebabkan perubahan pola makan, hingga menyebabkan insomnia. 

Berikut penjelasan singkat terkait stres yang bisa memperburuk gejala maag yang dialami seseorang. 

1. Stres bisa memperlambat laju sistem pencernaan

Seseorang yang sedang merasakan kecemasan atau stres dapat memicu sistem saraf menjadi terlalu aktif.

Kondisi tersebut pada gilirannya bisa menghambat kinerja sistem pencernaan, karena ada enzim tertentu termasuk asam lambung yang turut berpengaruh.

Tak heran jika kondisi tersebut membuat seseorang yang sedang stres merasakan perutnya merasa tidak nyaman hingga mual.

Baca juga: Kapan Penderita Maag Harus Berobat ke Dokter?

2. Stres memengaruhi pola makan seseorang

Orang dengan tingkat stres ringan sampai berat kemungkinan dapat mengembangkan dorongan pola makan hingga cara makan yang salah.

Seperti makan terlalu cepat, tidak makan tepat waktu, tidak mengunyah makanan dengan benar hingga menunjukkan masalah pencernaan lainnya.

Beberapa kebiasaan tersebut tentu dapat menghambat kinerja sistem pencernaan hingga akhirnya memicu maag kambuh. 

3. Stres menyebabkan insomnia

Seseorang yang merasakan stres atau kecemasan dilaporkan memiliki kualitas tidur yang lebih buruk hingga menderita insomnia.

Nah, orang-orang dengan insomnia ini kerap menunjukkan tanda-tanda emosi yang tidak stabil, mudah merasa cemas dan marah.

Akibat dari kurang tidur itu pula, dampaknya pada tubuh adalah munculnya gejala lain seperti nyeri otot, sakit kepala, pusing sampai ketegangan pada beberapa otot.

Ketegangan otot yang ditimbulkan akibat kurang tidur itulah yang juga bisa meningkatkan tekanan pada perut, yang pada gilirannya bisa memicu heartburn sampai perasaan tidak nyaman di perut. 

Baca juga: Perubahan Gaya Hidup untuk Mengatasi Sakit Maag 

Mengatasi maag akibat stres

Pengobatan paling efektif dalam mengatasi maag adalah berdasarkan penyebabnya.

Jika penyebab maag yang tak kunjung sembuh itu dikarenakan oleh tres, maka pasien dapat melakukan pengobatan teknik manajemen stres.

Seperti konseling, latihan relaksasi, praktik meditasi seperti yoga, dan latihan pernapasan.

Teknik manajemen stres itu setidaknya sangat efektif dalam mengidentifikasi emosi dan memberikan kesempatan bagi pasien untuk mengubah pikiran dan tindakan.

Dengan cara tersebut, maka teknik manajemen stres dapat membantu seseorang juga untuk belajar bagaimana mengurangi hingga mengelola tingkat stres yang efeknya dapat mencegah maag.

Selain itu, coba diskusikan dengan dokter terkait untuk menentukan pengobatan medis yang tepat untuk mengobati iritasi atau peradangan bila terdeteksi pada saluran pencernaan.

Baca juga: Cara Membedakan Gejala Serangan Jantung dan Maag 


 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com