Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2022, 10:07 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber BBC

KOMPAS.com - Jepang mencuri perhatian di Piala Dunia Qatar 2022 bukan hanya karena performa gemilang timnasnya namun juga perilaku suporternya.

Sebabnya, para pendukung Samurai Biru kompak membersihkan sampah yang berserakan di Stadion Khalifa Internasional, Ar-Rayyan yang menjadi lokasi pertandingaan.

Beramai-ramai, suporter Jepang memungut nampan, bungkus makanan bekas serta gelas minuman kosong yang ditinggalkan ke dalam plastik sampah.

Mereka memastikan tak ada sampah yang tertinggal sebelum meninggalkan stadion dan merayakan kemenangan atas Timnas Jerman.

Baca juga: Piala Dunia 2022: Fan Jepang Bersih-bersih Stadion Usai Kemenangan Samurai Biru

Rekaman foto dan video aksi positif itu beredar di media sosial yang langsung menuai pujian dari netizen mancanegara.

Selain itu, pemain Timnas Jepang juga meninggalkan ruang ganti dalam keadaan bersih dan rapi tak tercela.

Bahkan para pesepakbola ini sempat meninggalkan origami berbentuk burung dengan ucapan terima kasih untuk petugas stadion.

Sebenarnya ini bukan hal yang istimewa bagi orang Jepang yang terkenal dengan sopan santun dan sikap disiplin, termasuk dalam hal kebersihan.

Empat tahun silam, suporter Jepang juga melakukan hal serupa saat Piala Dunia Rusia 2018.

Mereka bahkan tak hanya melakukannya di lokasi tempat timnya berlaga namun juga stadion lain.

Baca juga: Potret Kemandirian Anak Jepang di Reality Show Netflix, Old Enough!

Scott North, seorang profesor sosiologi di Universitas Osaka, mengatakan membereskan sekitarnya adalah cara orang Jepang menunjukkan kebanggaan dalam cara hidup mereka.

“Bersih-bersih setelah pertandingan sepak bola merupakan perpanjangan dari perilaku dasar yang diajarkan di sekolah, di mana anak-anak membersihkan ruang kelas dan lorong sekolah mereka,” katanya, dalam wawancara BBC, 2018 lalu.

Kebersihan diajarkan kepada anak-anak Jepang sejak dini, di rumah hingga sekolah.

“Selama 12 tahun kehidupan sekolah, dari sekolah dasar hingga sekolah menengah, waktu bersih-bersih adalah bagian dari jadwal harian siswa,” kata Maiko Awane, asisten direktur kantor Pemerintah Prefektur Hiroshima di Tokyo.

Para orangtua juga mengajari sikap disiplin untuk selalu merapikan barang dan menjaga ruangannya tetap bersih.

Budaya inilah yang kemudian terus dipraktikkan bahkan ketika mereka bepergian ke negara berbeda seperti ketika menghadiri Piala Dunia Qatar 2022 ini.

Baca juga: Cara Sederhana untuk Menjaga Kebersihan Rumah

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com