Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/11/2022, 15:24 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

6. Diabetes atau pradiabetes

Pada penderita diabetes atau pradiabetes, tubuh dapat meningkatkan produksi urin untuk membersihkan kelebihan gula darah.

Inilah sebabnya penderita kondisi tersebut bisa sering terbangun untuk buang air kecil di malam hari, ujar Wexler.

Intensitas kencing yang sering akibat diabetes atau pradiabetes akan bertahan sepanjang hari.

7. Infeksi menular seksual

"Beberapa infeksi menular seksual dapat menyebabkan sering buang air kecil, seperti gonore dan klamidia," tutur Wexler.

Sensasi terbakar saat buang air kecil juga bisa menandakan infeksi menular seksual.

 

Baca juga: Buang Air Kecil Lebih Sering Akibat Minum Kopi, Benarkah?

Namun pada orang berusia paruh baya atau lansia, sensasi terbakar sering dikaitkan dengan infeksi saluran kemih.

8. Pembesaran rahim atau ovarium

Berbagai kondisi seperti polip rahim, kista ovarium, atau kanker rahim dan ovarium dapat menyebabkan pembesaran organ-organ itu.

Jika ukuran organ yang disebutkan tadi terlalu besar, akan menyebabkan kandung kemih tertekan dan membuat kita sering pergi ke kamar mandi untuk buang air kecil, menurut Wexler.

"Tidak ada cara untuk mengetahui apakah salah satu organ itu adalah penyebabnya kecuali kita menemui dokter," tambah dia.

9. Kandung kemih menggembung

Otot, ligamen, dan jaringan ikat yang membantu membentuk dasar panggul wanita juga menopang kandung kemih dan organ lainnya.

Baca juga: 6 Cara Mengatasi Masalah Buang Air Kecil pada Malam Hari

Berbagai faktor seperti usia atau melahirkan bayi pervaginam dapat membuat dasar panggul melemah dan kandung kemih mengalami prolaps (menggembung atau menonjol keluar).

Jika itu terjadi, keinginan untuk buang air kecil akan sering terjadi.

"Wanita dapat melakukan senam kegel untuk prolaps kandung kemih, tetapi harus didiagnosis terlebih dahulu," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com