Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 13/01/2024, 05:17 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Saat membeli parfum, kita akan menemukan banyak pilihan aroma.

Beberapa parfum memiliki aroma yang ringan dan segar, sedangkan parfum lain berbau menyengat. Ada pula aroma parfum yang sangat manis hingga berbau seperti permen.

Lalu, bagaimana menentukan parfum yang cocok bagi pemula?

Empat jenis utama aroma parfum

Dalam roda wewangian modern yang dirancang ahli parfum Inggris, Michael Edwards, terdapat empat jenis wewangian utama.

Keempatnya adalah wewangian floral, oriental, kayu (woody), dan fresh. Masing-masing dipecah menjadi beberapa sub kategori.

1. Floral

Wewangian floral atau bunga-bungaan adalah salah satu jenis aroma terpopuler yang digunakan dalam parfum.

Parfum floral untuk wanita terdiri dari notes mawar, lili, melati, dan peoni. Sedangkan wewangian floral untuk pria biasanya beraroma bunga jeruk (neroli) atau lavender.

Sub kategori floral:

  • Fruity: wewangian yang terbuat dengan aroma buah seperti apel, persik, pir, buah mandarin, dan buah ara
  • Floral: wewangian yang berbau seperti bunga yang baru dipotong
  • Soft floral: aroma lembut dengan base note buket bunga
  • Floral oriental: wewangian bunga dengan aroma rempah yang halus untuk sentuhan eksotis

Baca juga: Parfum Pria Paling Populer, Mana Kesukaanmu?

2. Oriental

Parfum oriental dibuat dari bahan rempah-rempah seperti lada, cengkeh, dan vanila dengan sentuhan kayu cendana, amber, dan musk.

Wewangian ini memiliki nuansa tanah dan aroma yang intens, menjadi salah satu jenis parfum mewah.

Sub kategori oriental:

  • Soft oriental: wewangian oriental dengan intensitas yang lebih sedikit, biasanya merupakan campuran dari note floral dan rempah-rempah
  • Oriental: aroma manis, kaya dan hangat, yang memiliki karakteristik aroma spicy seperti kayu manis, musk, vanila, dan melati
  • Woody oriental: Perpaduan antara aroma spicy oriental tradisional dan note hangat seperti cendana, rosewood dan nilam

3. Woody

Aroma kayu sering digunakan dalam wewangian pria, meski juga ditemukan pada parfum untuk wanita.

Parfum beraroma woody terbuat dari bahan-bahan seperti kayu cendana, oakmoss, nilam, kayu cedar dan amber untuk menciptakan aroma yang menenangkan dan hangat.

Sub kategori woody:

  • Dry woody: wewangian yang mengandung note kayu kering untuk aroma yang sedikit kasar
  • Mossy woody: wewangian yang mengeluarkan aroma lembut seperti oakmoss dan amber
  • Woody: parfum yang mengandung wewangian aromatik seperti cedarwood, cendana dan vetiver atau akar wangi.

Baca juga: Agar Tidak Salah, Ketahui Tips Memilih Wewangian yang Paling Cocok

4. Fresh

Keluarga parfum fresh terdiri dari aroma green, air dan jeruk, dengan parfum yang menyegarkan dan membangkitkan semangat.

Parfum fresh biasanya memadukan aroma jeruk seperti lemon, jeruk dan bergamot dengan aroma herbal rosemary, sage dan thyme.

Sub kategori fresh:

  • Green: wewangian green memiliki rasa segar yang unik, seperti rumput yang baru dipotong dan terkadang disertai note lumut, dedaunan, daun hijau, teh hijau, serta tanaman air
  • Air: parfum yang terdiri dari aroma air menciptakan aroma yang ringan, lembut dan menyegarkan
  • Citrus: wewangian yang mengeluarkan aroma tajam seperti lemon, jeruk, bergamot, mandarin dan jeruk bali merah
  • Aromatik: aroma ini mengandung aroma herbal seperti sage, rosemary, jinten dan lavender, dan sering dicampur dengan aroma kayu dalam wewangian pria

Baca juga: 7 Tips Menggunakan dan Menyimpan Parfum agar Tetap Awet

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com