Lalu, anak dengan orangtua yang mengalami depresi biasanya akan mengalami depresi pertamanya lebih awal dibandingkan dengan anak yang tidak memiliki orangtua penderita depresi.
Anak yang berasal dari keluarga yang berantakan atau anak dan remaja yang meminum alkohol atau menggunakan obat-obatan terlarang juga memiliki risiko tinggi mengalami depresi.
Sama seperti pada orang dewasa, depresi pada anak juga dapat disebabkan oleh berbaga hal yang berdampak pada kesehatan fisik, peristiwa tertentu, sejarah keluarga, lingkungan, genetik, dan biokimia.
Jika telah memeriksakan anak ke dokter dan ia terbukti mengalami depresi, kita perlu mengobatinya.
Adapun opsi pengobatan bagi anak dengan depresi rupanya serupa dengan opsi bagi orang dewasa. Misalnya saja, psikoterapi (konseling) dan pemberian obat-obatan.
Biasanya, dokter akan menyarankan psikoterapi terlebih dahulu sebelum memberikan obat-obatam dengan antidepresan jika tidak ada kemajuan.
Kombinasi antara psikoterapi dan pemberian obat juga diyakini dapat menjadi cara paling efektif dalam mengobati depresi pada anak.
Lalu, studi juga menunjukkan bahwa antidepresan fluoxetine (Prozac) sangat efektif dalam mengatasi depresi pada anak dan remaja.
Namun perlu diingat, mayoritas obat-obatan yang digunakan untuk mengatasi depresi pada anak bisa meningkatkan pikiran untuk bunuh diri.
Jadi, penting bagi kita untuk memberikan obat-obatan tersebut di bawah pengawasan dokter dan mendiskusikan risiko dan manfaat obat-obat tersebut bagi anak dengan dokter.
Baca juga: Cara Mengatasi Depresi pada Anak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.