Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seledri Dapat Membantu Menurunkan Tekanan Darah, Benarkah?

Kompas.com - Diperbarui 26/11/2022, 05:35 WIB
Anya Dellanita,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Makanan-makanan yang dianggap sebagai “superfood” alias makanan yang kaya akan nutrisi diyakini dapat meningkatkan kesehatan seseorang secara drastis.

Misalnya saja, biji chia (chia seed) yang dapat menurunkan kolestrol, sayuran hijau yang dapat membakar lemak, blueberry yang meningkatkan kadar antioksidan, dan biji seledri yang dapat menurunkan tekanan darah.

Karena itulah, biji seledri kerap dijadikan sebagai suplemen kesehatan.

Namun, apakah benar konsumsi biji seledri dapat menurunkan tekanan darah?

Dokter dan ahli jantung Luke Laffin, MD, dari Department of Cardiovascular Medicine Cleveland Clinic, mengatakan bahwa meski memang benar konsumsi tanaman (sayuran) seperti seledri dapat menawarkan berbagai vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang menyehatkan, bukan berarti kita bisa mengonsumsi substansi tersebut hanya sebagai suplemen dan mendapatkan manfaat yang sama.

Ia menambahkan, nutrisi dan berbagai kandungan lain dalam tanaman bekerja sama untuk meningkatkan kesehatan seseorang. Namun, mengapa dan bagaimana cara tumbuhan melakukannya masih belum diketahui.

Memang, sebuah penelitian yang diterbitkan di Natural Medicine Journal menemukan bahwa konsumsi ekstrak biji seledri dapat memperbaiki tekanan darah pada pasien yang memiliki tekanan darah tinggi.

Kendati demikian, penelitian tersebut juga menyatakan bahwa mengonsumsi ekstrak tumbuhan hanya menawarkan sedikit manfaat dan terkadang dapat merugikan tubuh.

“Karena itulah, sebaiknya kita memakan tumbuhan tersebut secara utuh, begitu pula seledri,” ujar Laffin, sebagaimana dikutip dari Cleveland Clinic.

Baca juga: 7 Manfaat Seledri, Lancarkan Pencernaan hingga Cegah Kanker

Tekanan darah dan seledri

Sebenarnya tekanan darah akan mengukur kekuatan yang diberikan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Semakin tinggi tekanan darah, semakin keras jantung bekerja.

Lalu jika tekanan darah menjadi tinggi, pembuluh darah, jantung, ginjal, mata, dan otak bisa rusak. Bahkan, tekanan darah tinggi dapat membuat risiko terkena penyakit jantung koroner, stroke, gagal jantung, dan kebutaan meningkat.

Laffin juga mengatakan, tekanan darah 130/80 mmHg sudah dianggap tinggi. Jadi, membatasi asupan garam hingga di bawah 2.300 mg per harinya dapat membantu mengendalikan tekanan darah.

Untungnya, konsumsi seledri pun dapat membantu.

Seledri mengandung fitokimia yang disebut phthalides atau NBP jika dijadikan ekstrak. Phatalides ini dapat membantu melemaskan jaringan dinding arteri untuk meningkatkan aliran darah dan mengurangi tekanan darah.

Namun sebaiknya, makanlah seledri utuh, bukan dalam bentuk suplemen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com