Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/11/2022, 15:35 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

Sumber BestLife

Menurut Gurit Birnbaum, PhD, seorang profesor psikologi di Universitas Reichman, Israel, mereka yang terikat di dalam sebuah hubungan monogami cenderung menggunakan strategi untuk mengurangi ketertarikan terhadap orang lain demi menghindari perselingkuhan.

Namun pada sebuah studi baru menemukan fakta bahwa ketika orang melihat orang lain di sekitarnya selingkuh, mereka cenderung tidak menggunakan "strategi perlindungan dalam hubungan" itu.

Baca juga: Mimpi Pasangan Selingkuh, Ini 4 Kemungkinan Artinya 

Selingkuh bisa menular?

Penelitian yang diterbitkan di jurnal Archives of Sexual Behavior tahun ini bahkan meninjau apakah perselingkuhan itu dapat menular? Dan jawaban singkatnya adalah, ya.

Menurut temuan studi, melihat teman sendiri berselingkuh dapat mengurangi komitmen para peserta studi terhadap hubungan mereka saat ini, serta mengurangi keinginan mereka untuk menolak godaan.

"Temuan ini menunjukkan bahwa lingkungan menumbuhkan kemungkinan perselingkuhan yang lebih besar, mengurangi motivasi untuk melindungi ikatan dengan pasangan saat ini."

"Lingkungan seperti itu dapat membuat orang lebih rentan dan secara tidak langsung akan menginfeksi yang lainnya," jelas profesor Birnbaum.

Dalam pergaulan itu, kemungkinan ada norma-norma yang dianggap wajar, meskipun perilaku selingkuh sebetulnya tidak dapat dibenarkan.

Penelitian tersebut menggunakan tiga tes untuk mengevaluasi kemungkinan perselingkuhan yang dikatakan bisa "menular".

Peneliti melakukan tiga studi terpisah, atau tes, yang mana peserta dihadapkan pada perilaku selingkuh yang ditunjukkan oleh orang lain atau bahkan teman dekatnya.

Sebagai bagian dari tes pertama, peserta penelitian diperlihatkan temuan yang melaporkan tingkat perselingkuhan yang tinggi atau rendah.

Setelah itu, mereka diminta untuk menulis fantasi seksual pertama yang mereka pikirkan.

Kemudian hal itu dievaluasi dan "dinilai untuk tingkat keinginan" terhadap pasangan saat ini.

Untuk tes kedua, para peneliti menggunakan lebih banyak ukuran "obyektif" untuk mengevaluasi bagaimana paparan lingkungan yang diterima pada berbagai bentuk selingkuh hingga kecurangan.

Untuk melakukannya, peserta membaca cerita tentang perselingkuhan romantis atau perilaku menyontek (seperti dalam ujian).

Setelah membaca pernyataan tersebut, mereka diminta menilai daya tarik orang asing dan memutuskan apakah mereka bisa menjadi calon pasangannya.

Sebagai bagian dari tes akhir, peneliti ingin melihat apakah paparan terhadap perilaku selingkuh juga meningkatkan upaya mereka untuk melakukannya melalui flirting atau menggoda.

Kemudian hasil penelitian tersebut menyimpulkan bahwa tingginya minat untuk selingkuh atau bahkan menyontek dalam ujian juga dipengaruhi oleh perilaku di lingkungan sekitar dan cerita apa yang mereka tangkap.

Bahkan ada jawaban terkait keinginan para peserta untuk berinteraksi dengan orang yang dianggapnya menarik, selain pasangan.

Dalam hal ini, perilaku yang dipengaruhi oleh teman dan lingkungan juga sedikit mengubah pandangan mereka terhadap suatu hubungan.

Baca juga: Perhatikan, 5 Tips untuk Hentikan Kebiasaan Selingkuh 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber BestLife


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com