Orangtua sudah sewajibanya juga mencoba untuk melihat kehidupan melalui sudut pandang mereka dan memahami proses berpikir anak. Karena anak bukanlah milik orangtua, mereka juga seorang manusia yang memiliki perasaan yang suka mengekspresikan perasaan dan cita-cita. Orangtua tidak boleh mengukung anak-anak oleh ambisi dan ekspektasi.
Banyak orangtua yang berpikir mereka telah membantu anak-anak dengan menyekolahkan mereka di sekolah yang bagus dan mahal. Sayangnya, pemikiran ini adalah salah. Karena memperoleh pendidikan adalah hak setiap anak dan merupakan tanggung jawab orangtua untuk memberikan pendidikan.
Orang tua harus mengerti bahwa tujuan utama dari pendidikan adalah agar anak dapat tumbuh dan berkembang menjadi manusia yang bertanggung jawab, mandiri, dan tidak mudah menyerah.
Pendidikan bukan sebagai sarana agar anak dapat memenuhi syarat mendapatkan pekerjaan dan uang.
Terlepas dari pendidikan yang diberikan orangtua, anak harus dibiarkan memiliki pikiran dan cita-citana sendiri. Dengan begitu, anak dapat mengambil keputusan sendiri dengan rasa percaya diri, yakin, dan bila ternyata keputusannya itu salah, sang anak tidak menganggapnya sebagai suatu kesalahan dan kegagalan.
Oleh sebab itu, anak tidak boleh diperlakukan layaknya buku mewarnai oleh orangtua. Anak-anak juga tidak dapat dijadikan objek untuk ajang unjuk kepameran di lingkungan kerabat atau saudara orangtua.
Karena bila demikian, tujuan hidup anak seakan-akan hanya untuk memuaskan hasrat orangtua dan perilaku ini merupakan bentuk dari eksploitasi anak. Mereka (anak) harus diperlakukan dengan hormat dan rasa sayang selayak-layaknya manusia.
Baca juga: 5 Manfaat Mendongeng bagi Anak dan Orangtua
Dengarkan informasi selengkapnya seputar menghadapi kekerasan dalam rumah tangga, perasaan berduka, dan persoalan rumah tangga hanya dalam siniar Obrolan Meja Makan.
Akses sekarang juga episode bertajuk “Seberapa Jauh Orangtua dapat Menanamkan Ambisinya Pada Anak?” melalui tautan berikut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.