Jeratan dari pasangan yang suka memanipulasi emosi bukanlah benteng untuk memagari pasangannya dari pengaruh yang negatif.
Namun, ia akan mendominasi, mengeksloitasi, bahkan tidak segan berperilaku kasar kepada pasangan.
Pasangan yang manipulatif mungkin seperti terlihat memberikan kesetiaan di awla hubungan, tapi sekali lagi hal ini hanyalah tipuan.
Tidak sedikit orang yang masih ngeyel melakukan sesuatu yang tidak benar, namun mereka tetap ngotot untuk melanjutkannya.
Hal yang sama juga berlaku bagi siapa pun yang tengah membina hubungan tapi merasakan ketidakberesan dalam perjalanan asmaranya.
Baca juga: Sungguh Cinta atau Manipulatif? Kenali Tanda-tandanya
Mungkin orang merasa pasangannya berperilaku kasar bahkan sudah menyadari bahwa doi-nya manipulatif.
Namun, apa daya, sebagian orang masih saja bertahan dalam hubungan yang tidak sehat walau emosinya sudah dimanipulasi dan sudah menyadari hal ini.
Tanda lain yang menunjukkan bahwa pasangan suka memanipulasi emosi munculnya rasa cemas, diremehkan, putus, asa, frutrasi, termasuk mengalami depresi.
Apabila perasaan-perasaan tersebut sudah terjadi, Carmen menyarankan orang yang dimanipulasi emosinya untuk segera mengakhiri hubungan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.