Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masturbasi, Bantu Redakan Sakit Kepala atau Justru Sebaliknya?

Kompas.com - Diperbarui 30/11/2022, 04:09 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sakit kepala akan mengganggu segala aktivitas kita.

Rasanya, tidak terbayang bagi kita untuk masturbasi atau berhubungan seks selama mengalami sakit kepala.

Tetapi bukti menunjukkan, rutinitas seksual bisa membantu meredakan sakit kepala.

Hubungan antara sakit kepala dan seks

Bagi sebagian orang, aktivitas seksual justru bisa menyebabkan sakit kepala.

Di dunia medis, dikenal coital cephalgia atau jenis sakit kepala langka yang terjadi di tengkorak dan leher selama melakukan aktivitas seksual, termasuk masturbasi atau orgasme.

Coital cephalgia dapat berlangsung hingga 24 jam, dan merupakan masalah umum pada pria.

Meski episode sakit kepala ini terbilang ringan, kita perlu memeriksakannya untuk mengetahui dan mengatasi penyebab sakit kepala yang bisa mengancam jiwa.

Tes yang digunakan untuk mendiagnosis sakit kepala coital termasuk CT scan, pencitraan resonansi magnetik, dan angiografi resonansi magnetik.

Sakit kepala --termasuk migrain-- yang disebabkan oleh aktivitas seksual dapat menyerang sebelum, selama, atau setelah orgasme.

Serangan sakit kepala ini juga dilaporkan terjadi setelah individu melakukan masturbasi.

Baca juga: Apa Manfaat Masturbasi untuk Wanita? Ini yang Perlu Diketahui!

Tiga pola sakit kepala coital cephalgia

Coital cephalgia terbagi menjadi tiga pola, yaitu:

1. Serangan mendadak

Pola ini berlaku pada 78 persen kasus sakit kepala coital, dan dimulai tepat sebelum, selama, atau segera setelah orgasme.

Jenis sakit kepala ini tergolong parah, dan dapat berkembang dalam beberapa menit atau tiba-tiba. Durasi rata-rata sakit kepala coital adalah beberapa jam.

2. Sakit kepala subakut

Pola ini berlaku pada sekitar 22 persen kasus.

Serangan nyeri jauh lebih awal terjadi sebelum orgasme, dan intensitas nyeri meningkat ketika orgasme.

Seringkali sakit kepala subakut dialami di bagian belakang kepala. Dalam kasus tertentu, penderitanya bisa mual dan muntah.

3. Sakit kepala postural

Ini adalah pola coital cephalgia yang paling jarang terjadi.

Rasa sakit dialami di bagian belakang bawah kepala dan sangat meningkat ketika pasien berdiri. Sakit kepala ini biasanya juga disertai mual dan muntah.

Baca juga: 6 Manfaat Masturbasi yang Mengejutkan, Apa Saja?

Pengobatan

Setelah coital cephalgia didiagnosis sebagai sakit kepala jinak, pasien dapat meminum obat 1-2 jam sebelum melakukan aktivitas seksual untuk membantu menghindari sakit kepala.

Jika masalah berlanjut, obat pencegahan mungkin dianjurkan seperti indometasin.

Belum ada bukti kuat yang menunjukkan efektivitas indometasin, namun mengonsumsi obat tersebut antara 30-60 menit sebelum berhubungan seks bisa mencegah sakit kepala.

Apakah orgasme dapat meredakan sakit kepala atau memperburuk kondisi?

Bagi beberapa orang dengan riwayat sakit kepala cluster atau migrain, orgasme dapat menyebabkan gejala yang lebih buruk.

Studi yang dimuat dalam jurnal Cephalgia pada tahun 2013 menemukan, 37 persen responden dengan riwayat sakit kepala cluster melaporkan perbaikan gejala setelah orgasme, sedangkan 50 peserta mengalami gejala yang memburuk.

Lalu, sebanyak 60 persen responden dengan riwayat migrain melaporkan perbaikan gejala setelah orgasme. Namun, 33 persen peserta melaporkan gejala migrain memburuk.

Beberapa peserta studi juga melaporkan, mereka memanfaatkan aktivitas seksual sebagai terapi untuk meredakan sakit kepala.

Baca juga: Orgasme Sembuhkan Migrain, Mitos atau Fakta?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com