Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 29/11/2022, 16:37 WIB
Gading Perkasa,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Terkadang, ada masa-masa di mana kita ingin mengonsumsi makanan yang manis.

Ketika kita stres, atau ingin mendapatkan "hadiah" setelah berhasil menyelesaikan sesuatu, secara tidak sadar kita mengidam makanan manis. Seolah keinginan itu tidak dapat ditolak.

Pada dasarnya, ada berbagai faktor --termasuk hormonal, emosional, dan fisiologis-- yang membuat orang-orang ingin memakan makanan yang manis.

Baca juga: Makanan Manis hingga Bantal Kotor, 6 Kebiasaan Pemicu Wajah Breakout

Penyebab tubuh mengidam makanan manis

Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan tubuh mendambakan gula:

1. Kelelahan

"Selama kelelahan, hal pertama yang kita dambakan adalah gula," kata Maya Feller, RD, ahli gizi di Brooklyn, AS.

"Itu karena gula dimetabolisme dengan cepat dan merupakan sumber energi pilihan tubuh."

Studi menunjukkan, mengonsumsi gula merupakan perilaku adaptif fisiologis. Gula menyediakan energi yang dibutuhkan untuk tetap terjaga.

Masalahnya, peningkatan energi yang dihasilkan gula hanya berdurasi singkat, dan membuat tubuh kita mendambakan gula lebih banyak.

2. Stres

"Studi sebelumnya menemukan, ketika primata sedang stres, mereka mencari karbohidrat, terutama dalam bentuk buah," sebut Steven Gundry, MD, ahli bedah kardiotoraks.

"Kami menilai senyawa ini (karbohidrat) menghasilkan hormon serotonin yang memproduksi perasaan senang."

Baca juga: Gara-gara Ronaldo, Pemain MU Sungkan Nikmati Makanan Manis Saat Pesta

Manusia yang berada di bawah tekanan atau stres bereaksi dengan cara yang sama, yakni mencari sesuatu yang manis untuk mendapatkan kelegaan meski singkat.

Karbohidrat tersedia dalam berbagai bentuk. Jika merasa stres, cobalah mengonsumsi karbohidrat kompleks.

Karbohidrat kompleks membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna tubuh dan menjaga kadar gula darah tetap stabil.

Misalnya, jika mendambakan sesuatu yang manis, pilih cokelat hitam dengan kadar kakao antara 70-85 persen untuk mencegah lonjakan gula darah.

3. Usus tidak memeroleh nutrisi yang diperlukan

Gundry menjelaskan teori mengenai apa yang membuat manusia lapar, yaitu Gut Flora-Centric Theory of Hunger.

Menurut dia, Gut Flora-Centric Theory of Hunger adalah teori yang menyebutkan rasa lapar individu dikendalikan oleh jumlah makanan yang diberikan pada bakteri usus.

"Jika bakteri usus mendapatkan bahan bakar yang tepat, itu mengirimkan pesan ke otak bahwa bakteri usus merasa bahagia dan kita tidak perlu mencari makanan tambahan," tutur dia.

Baca juga: 4 Tips Atasi Keinginan Ngemil Makanan Manis Saat Imlek

Tetapi, jika bakteri usus tidak mendapatkan nutrisi sebagaimana mestinya, otak akan mengirimkan sinyal di mana tubuh membutuhkan asupan energi. Solusi termudah biasanya berupa gula.

Disarankan Gundry untuk mengonsumsi serat prebiotik, jenis serat yang tidak dapat dicerna tubuh yang bermanfaat bagi bakteri usus dan menghentikan keinginan mengidam.

Serat prebiotik dapat ditemukan pada makanan seperti kacang-kacangan, pisang, gandum, dan apel.

4. Terlalu sering mengonsumsi pemanis buatan

"Pemanis buatan mengganggu sistem tubuh saat mendeteksi gula. Itu karena kita tidak memiliki reseptor gula di lidah, kita memiliki reseptor manis," ujar Gundry.

"Reseptor manis merasakan sesuatu yang manis yaitu gula, dan memberi tahu otak dan pankreas bahwa gula masuk ke dalam tubuh. Pankreas kemudian akan memproduksi insulin."

Baca juga: Joe Biden Ternyata Penggila Es Krim dan Makanan Manis

Sayangnya, mekanisme ini tidak berlaku jika kita mengonsumsi pemanis buatan.

"Otak tidak pernah mendapatkan gula, dan otak memberi tahu tubuh untuk mencari gula lebih banyak," kata Gundry.

"Hal ini dapat menyebabkan seseorang makan atau minum lebih banyak pemanis buatan, seperti kecanduan soda diet."

Makanan sehat untuk memenuhi keinginan mengidam makanan manis

Apabila tubuh mendambakan gula, pilihlah makanan berupa karbohidrat kompleks, prebiotik, serta makanan lain yang sebenarnya diperlukan tubuh seperti:

  • Buah-buahan
  • Kacang
  • Biji-bijian utuh
  • Lemak sehat (buah alpukat)
  • Kentang ungu
  • Cokelat hitam
  • Bayam
  • Biji chia
  • Sayuran berdaun hijau gelap seperti kangkung dan bayam
  • Ikan berlemak seperti salmon

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com