Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 01/12/2022, 05:05 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Dailymail

KOMPAS.com - Balita dengan perilaku temperamental seringkali membuat para orangtua kesulitan untuk mengenali emosi si buah hati.

Untuk mengatasi kondisi tersebut, para ahli menyarankan para orangtua dapat mencoba cara sederhana seperti cuddle sebelum anak tertidur. 

Ya, metode cuddle dikatakan memiliki manfaat positif dalam menenangkan atau mengelola tingkat emosi balita yang temperamental.

Baca juga: Cerita Seorang Nenek yang Berprofesi sebagai Cuddle Mum di Rumah Sakit 

Cuddle dapat mengatasi balita temperamental

Tantrum merupakan ledakan emosi yang biasanya dikaitkan dengan situasi saat anak-anak kesulitan secara emosional. Tantrum merupakan ledakan emosi yang biasanya dikaitkan dengan situasi saat anak-anak kesulitan secara emosional.

Temperamental adalah sebutan untuk menggambarkan perilaku seseorang yang sulit mengendalikan emosinya.

Anak di usia balita, kondisi tersebut terbilang wajar. Sebab pada umumnya banyak hal yang ingin dia ketahui, namun mereka tidak bisa mengungkapkannya secara gamblang.

Akibatnya emosi mereka dapat meledak-ledak, tidak terkontrol dan tak jarang bikin orangtua mereka bingung dan kerepotan.

Beberapa perilaku yang mencirikan balita temperamental adalah sering marah-marah, mengamuk, sulit mendengarkan instruksi dari orangtua, hingga rewel atau tantrum.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Washington State University menemukan bahwa ada suatu cara sederhana yang dapat dilakukan orangtua untuk mengatasi anak temperamental, yaitu dengan cuddle saat anak tertidur.

Para peneliti menilai bahwa trik cuddle sederhana ini dapat membantu anak tertidur lebih nyenyak, sehingga berdampak pada sisi emosional anak.

Pada penelitian tersebut, para ilmuwan meminta 841 orangtua di 14 negara untuk berpartisipasi. Semuanya memiliki balita yang berusia 17 hingga 40 bulan.

Baca juga: Aktivitas Cuddle Bisa Pengaruhi Kebahagiaan Hubungan? Simak Fakta Ini 

Partisipian kemudian diminta untuk melaporkan tingkat kerewelan anak dan kemudian mengetahui apa yang mereka lakukan sebelum anak tertidur.

Setelah itu, sebagian dari mereka diminta untuk melakukan strategi pasif sebelum anak tertidur pulas. Strategi pasif itu mencakup cuddle atau berpelukan, bernyanyi hingga membaca buku.

Sedangkan partisipan lainnya diminta untuk melakukan strategi aktif seperti jalan kaki bersama, berkendara atau bermain dengan anak.

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa mereka yang mengandalkan strategi pasif cenderung mengubah perilaku anak menjadi lebih ramah dan tenang, bahkan pada saat tertidur pun anak-anak menunjukkan ekspresi tersenyum atau tertawa.

Sedangkan strategi aktif dikaitkan dengan balita yang rewel dan sulit tertidur.

"Studi kami menunjukkan bahwa teknik pendukung tidur orangtua secara substansial terkait dengan sifat temperamen anak."

"Hal itu juga berpotensi memengaruhi perkembangan anak mereka," kata Christie Pham, salah satu peneliti, sebagaimana dilansir Daily Mail.

Baca juga: Cara Menghadapi Suami yang Temperamental, Jangan Hanya Mengalah! 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Dailymail
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com