Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
drg. Citra Kusumasari, SpKG (K), Ph.D
dokter gigi

Menyelesaikan Program Doktoral di bidang Kariologi dan Kedokteran Gigi Operatif (Cariology and Operative Dentistry), Tokyo Medical and Dental University, Jepang.

Sebelumnya, menempuh Pendidikan Spesialis Konservasi Gigi di Universitas Indonesia, Jakarta dan Pendidikan Dokter Gigi di Universitas Padjadjaran, Bandung.

Berpraktik di berbagai rumah sakit dan klinik di Jakarta. Ilmu karies, estetik kedokteran gigi, dan perawatan syaraf gigi adalah keahliannya.

Penggunaan Teknologi CAD/CAM dalam Kedokteran Gigi

Kompas.com - 30/11/2022, 17:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Penulis: drg. Citra Kusumasari, Sp.K.G.(K), Ph.D.

PENGGUNAAN computer-aided design (CAD) dan computer-aided manufacturing (CAM) semakin luas di berbagai bidang. Pada awalnya teknologi ini dipakai dalam industri manufaktur untuk mendesain dan produksi selama beberapa dekade untuk membuat alat dan suku cadang dengan presisi.

Di dunia kedokteran gigi, CAD/CAM diadopsi pada tahun 1985 untuk mendesain tambalan atau restorasi gigi dan protesa. Sejak itu, CAD/CAM bagi dunia kedokteran gigi semakin maju dan memberikan manfaat bagi para profesional kedokteran gigi dan pasien.

CAD/CAM kedokteran gigi didefinisikan sebagai perangkat lunak yang memungkinkan para profesional di bidang kedokteran gigi untuk melakukan restorasi/penambalan gigi pada kasus kompleks lebih cepat, efisien, dan akurat.

Klinisi dan tekniker gigi menggunakan teknologi CAD/CAM untuk membuat konstruksi seperti mahkota, inlay, onlay, veneer, bridges, gigi tiruan, dan implan yang mendukung restorasi dari keramik berkekuatan tinggi.

Baca juga: Saat Sakit Gigi Menyerang, Kapan Seharusnya untuk Berobat ke Dokter?

Ilustrasi pencetak 3D dalam kedokteran gigi.Dok Patterson Dental Ilustrasi pencetak 3D dalam kedokteran gigi.

Saat ini, penggunaan CAD/CAM sudah tersebar di beberapa klinik gigi besar di seluruh Indonesia.

Yang membedakan teknologi CAD/CAM dengan teknik konvensional dalam pembuatan restorasi adalah jumlah kunjungan dan kenyamanan pasien. Dengan teknologi CAD/CAM pasien yang memiliki keterbatasan waktu dan datang dari lokasi yang jauh, dapat langsung dibuatkan restorasi mahkota dan sebagainya, dalam waktu satu kali kunjungan.

Pasien tidak perlu merasakan ketidaknyamanan dalam proses pencetakan gigi-gigi. Kemudian, material yang digunakan pada teknologi CAD/CAM adalah keramik atau resin komposit. Dari segi ketahanan tidak ada yang membedakan antara teknik pembuatan restorasi dengan CAD/CAM dan konvensional.

Baca juga: Sakit Gigi, Lebih Baik Dirawat daripada Dicabut

Dari segi harga restorasi, tidak ada perbedaan antara CAD/CAM dan metode konvensional, namun teknologi CAD/CAM memang termasuk investasi yang tergolong besar bagi sebuah klinik gigi.

Teknik CAD/CAM lebih dipilih oleh beberapa klinisi karena sangat menguntungkan bagi pasien yang ingin cepat dilakukan pemasangan restorasi giginya, dan untuk pasien dengan kebutuhan estetika yang tinggi (misalnya untuk kasus gigi depan, tidak perlu ada fase penggunaan mahkota sementara yang kurang estetik).

Keuntungan CAD/CAM dalam kedokteran gigi dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Kunjungan hanya perlu satu kali pertemuan (mulai dari preparasi gigi, pembuatan restorasi, sampai dengan sementasi permaenen restorasi gigi).
2. Pasien lebih nyaman karena tidak perlu pencetakan gigi-gigi secara digital (tidak memerlukan tray dan bahan cetak yang dimasukkan dan didiamkan di mulut selama 2-5 menit).
3. Pasien tidak memerlukan restorasi sementara diantara kunjungan perawatan.
4. Efektivitas harga untuk klinisi secara jangka panjang (namun investasi besar di awal pembelian).

Baca juga: Viral Balita Dipasangi Behel, Ini Kata Dokter Gigi soal Bahayanya

Beberapa tahapan yang harus dilakukan dari prosedur restorasi menggunakan CAD/CAM antara lain:
1. Preparasi gigi
Dokter gigi akan menyiapkan bagian gigi yang akan direstorasi dengan cara membuang semua jaringan gigi berlubang dan terinfeksi.

2. Pemindaian intraoral
Selanjutnya, sebuah pemindai optik secara digital merekam preparasi gigi dan jaringan sekitar gigi untuk membuat gambar 3 dimensi secara custom.

3. Desain restorasi
Menggunakan gambar 3 dimensi tadi, para profesional kedokteran gigi akan menggunakan perangkat lunak CAD untuk mendesain restorasi akhir.

4. Milling.
Kemudian, mesin milling akan menginterpretasikan desain dan membentuk mahkota, inlay, onlay, veneer, atau bridges dari satu blok keramik.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com