Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 02/12/2022, 04:19 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Buah alpukat biasanya akan cepat matang beberapa saat setelah dipetik dari pohon.

Alpukat matang umumnya memiliki tekstur lembut dan warna daging yang hijau kekuningan.

Setelah matang, hanya ada sedikit waktu untuk mengonsumsi alpukat sebelum buah mulai membusuk.

Pembusukan alpukat bisa dilihat dari tampilan fisik buah, mulai dari tekstur, bentuk dan warna kulit, warna daging, hingga bau dan adanya jamur.

Baca juga: 5 Cara Memilih Alpukat yang Bagus dan Pas Kematangannya

Inilah lima tanda buah alpukat sudah membusuk dan tidak layak lagi dimakan.

1. Tekstur buah menjadi lembek

Saat memeriksa kematangan alpukat, gunakan telapak tangan untuk meremas buah secara lembut.

Jangan menekan buah dengan jari karena dapat meninggalkan bekas memar pada daging.

Jika alpukat sangat keras, itu berarti buahnya belum matang. Jika sedikit lembut, kemungkinan alpukat sudah matang dan siap dimakan.

Jika terdapat lekukan kecil pada permukaan kulit setelah diremas, kemungkinan buah itu sudah terlalu matang untuk diiris dan lebih baik ditumbuk atau dihancurkan.

Alpukat dapat dikatakan membusuk apabila buahnya terasa lembek.

Selain itu, jika alpukat sudah memiliki area yang cekung atau terlihat mengempis sebelum dipegang, kemungkinan alpukat sudah melewati masa kematangan.

2. Warna kulit menghitam

Beberapa jenis alpukat mengalami perubahan warna kulit yang berbeda saat matang.

Alpukat Hass yang belum matang memiliki kulit berwarna hijau cerah. Warna ini akan berubah menjadi hijau tua atau cokelat saat matang.

Jika kulit buah terlihat hampir menghitam dan buahnya terasa lembek saat disentuh, kemungkinan besar alpukat tersebut sudah busuk.

Varietas alpukat lain --termasuk zutano dan fuerte-- akan tetap memiliki warna kulit kehijauan, terlepas dari kadar kematangan buah.

Pegang buahnya untuk mengetahui apakah permukaan buah masih terasa keras atau sudah terlalu lembek.

Baca juga: 3 Trik Jitu Menyimpan Alpukat agar Tak Cepat Berubah Warna

3. Daging gelap dan berserabut

Setelah dikupas, kita lebih mudah menentukan apakah alpukat sudah busuk atau belum.

Daging alpukat yang siap dimakan berwarna hijau muda. Sedangkan, alpukat busuk memiliki bintik-bintik cokelat atau hitam di seluruh daging.

Ada kemungkinan, bintik-bintik cokelat di area tertentu bukan tanda pembusukan, melainkan bekas memar.

Tanda lain alpukat membusuk yaitu adanya garis-garis gelap pada daging.

Namun beberapa jenis alpukat mempunyai garis gelap kendati tidak membusuk.

Jika tampilan buah tampak bagus dan tidak terasa basi, kita dapat memakannya.

Tekstur alpukat mungkin berserabut jika buah itu sudah busuk. Namun apabila tidak ada tanda-tanda pembusukan lainnya, alpukat yang berserabut bisa dimakan.

4. Bau tidak sedap

Alpukat yang matang beraroma sedikit manis, dengan sedikit rasa nutty.

Jika terdapat rasa atau bau asam, kemungkinan alpukat sudah membusuk akibat bakteri dan harus dibuang.

Bau tak sedap ini terjadi ketika oksigen atau mikroba merusak atau memecah lemak tak jenuh dalam buah tersebut.

Setelah mengeluarkan bau tidak sedap, akan ada pembentukan senyawa yang berpotensi beracun jika dikonsumsi. Maka dari itu, jangan memakan alpukat jika sudah berbau tengik.

Baca juga: Tips Memilh Alpukat dan Membuatnya Matang Lebih Cepat

5. Berjamur

Jamur pada alpukat umumnya berwarna putih atau abu-abu dan terlihat samar-samar.

Jika terdapat jamur, jangan dihirup karena spora jamur bisa memicu gangguan pernapasan.

Hindari membeli alpukat dengan jamur di bagian kulit luar, karena jamur itu dapat menembus masuk ke dalam daging dan menyebabkan pembusukan.

Apabila kita melihat jamur saat alpukat dikupas, buang seluruh buahnya. Jamur di satu area sekalipun dapat dengan mudah menyebar ke area lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com