Menurut National Center for Biotechnology Information, sekitar 15 persen orang berusia 60 tahun ke atas menderita hipertensi sistolik terisolasi.
Baca juga: 5 Minuman Penurun Tekanan Darah bagi Penderita Hipertensi
Ini adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tekanan darah yang sangat tinggi dan merusak organ.
Individu dengan tekanan darah sistolik di atas 130 mmHg, dan tekanan darah diastolik 86 mmHg atau lebih dianggap hipertensi.
Ketika pasien hipertensi mengalami peningkatan tekanan darah yang cepat, maka pasien itu disebut menderita krisis hipertensi.
Krisis hipertensi membutuhkan perawatan medis segera karena dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, kebutaan, atau gagal ginjal.
Baca juga: Kenapa Merokok Bisa Menyebabkan Hipertensi? Ini Penjelasan Dokter
Ketika pasien didiagnosis dengan hipertensi, mereka diminta untuk mengubah gaya hidup atau minum obat demi menurunkan tekanan darah.
Namun, jika tekanan darah tidak membaik, itu berarti tekanan darah tinggi mereka sulit diobati.
Kenali apa saja kondisi yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi.
Seiring bertambahnya usia, seseorang berisiko lebih besar mengalami tekanan darah tinggi, terutama setelah usia 65 tahun.
Selain riwayat keluarga, gaya hidup dan pola diet berperan besar terhadap tekanan darah kita.
Sering stres, mengonsumsi alkohol, makan makanan tinggi garam dan lemak, merokok, dan jarang beraktivitas fisik adalah beberapa penyebab utama berkembangnya tekanan darah tinggi.
Sebelum terlambat, terapkan pola diet dan gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko tekanan darah tinggi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.