Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Medio by KG Media
Siniar KG Media

Saat ini, aktivitas mendengarkan siniar (podcast) menjadi aktivitas ke-4 terfavorit dengan dominasi pendengar usia 18-35 tahun. Topik spesifik serta kontrol waktu dan tempat di tangan pendengar, memungkinkan pendengar untuk melakukan beberapa aktivitas sekaligus, menjadi nilai tambah dibanding medium lain.

Medio yang merupakan jaringan KG Media, hadir memberikan nilai tambah bagi ranah edukasi melalui konten audio yang berkualitas, yang dapat didengarkan kapan pun dan di mana pun. Kami akan membahas lebih mendalam setiap episode dari channel siniar yang belum terbahas pada episode tersebut.

Info dan kolaborasi: podcast@kgmedia.id

Kapan Kita Siap Menikah?

Kompas.com - 02/12/2022, 13:28 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Selain itu, dalam pernikahan perlu adanya pemahaman atas latar belakang pasangan dan relasinya dengan keluarga besar, agama, dan lingkungan sekitar. Karena faktor-faktor tersebut akan memengaruhi pola hidup yang baru akibat pernikahan.

Siap Mencintai, Bukan Dicintai

Ada satu hal yang selalu membingungkan manusia, khususnya dalam hubungan antarpasangan, yaitu cinta. Kadang kala juga kita hanya ingin dicintai, tetapi selalu berkata tidak siap di kala harus mencintai.

Bila dalam pernikahan atau hubungan hanya ingin dicintai, tentunya ada sesuatu yang salah pada hubungan tersebut. Karena dalam sebuah hubungan haruslah bersifat timbal balik, bukan satu arah.

Baca juga: Cara Bijak Menyikapi Perselingkuhan Orangtua

Konsep “mencintai” di sini bukanlah memberi hadiah yang serba mahal atau memanjakan, melainkan adanya perhatian dan mencoba untuk memahami satu sama lain. Kemudian, setiap pasangan yang menikah juga harus mampu untuk mencintai anaknya.

Sebagai orangtua, tidaklah bijaksana bila memaksakan kehendak atau menanamkan ambisi kepada sang anak. Anak memang tidak akan ada bila orangtua tidak menikah, tetapi anak juga memiliki kehidupannya sendiri.

Hubungan Intim dan Cinta adalah Sesuatu yang Berbeda

Secara hukum dan agama kedua pasangan telah sah menikah dan memiliki hak untuk berhubungan intim. Akan tetapi, hal itu bukanlah yang utama dan bukan berarti cinta.

Karena bisa saja hubungan sex timbul berkat adanya nafsu dan kebutuhan biologis yang harus dipenuhi. Sementara itu, cinta dalam pernikahan melingkupi persahabatan, menikmati waktu bersama, berusaha ada untuk satu sama lain, dan tak lekang oleh menuanya penampilan.

Dengan demikian, jangan menyamaratakan antara hubungan intim dan cinta dalam pernikahan.

Dengarkan informasi selengkapnya seputar menghadapi kekerasan dalam rumah tangga, perasaan berduka, dan persoalan rumah tangga hanya dalam siniar Obrolan Meja Makan.

Akses sekarang juga episode “Tanda Kamu Siap Menikah” melalui tautan dik.si/OMMSiapNikah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com