Latihan kardiovaskular secara teratur dapat membantu menjaga mikrobioma usus tetap sehat dan memperbaiki pergerakan usus yang tidak teratur.
Pastikan tubuh diajak unutuk bergerak beberapa kali seminggu dan berolahraga sampai berkeringat, menurut saran Boxer.
Orang dapat menocba aktivitas yang sederhana seperti naik-turun tangga atau tribun di stadion sepakbola.
Jika tidak, cobalah berlatih lompat tali, menari selama 20 menit, atau jalan cepat untuk meningkatkan detak jantung.
Banyak bergerak memang baik untuk kesehatan usus, tapi jangan lupakan juga pentingnya tidur untuk sistem pencernaan ini.
Pasalnya, kualitas tidur yang buruk dapat memengaruhi usus secara signifikan.
Boxer juga menyampaikan, kurang tidur ternyata bisa menyebabkan perubahan mikrobioma pada usus dan pilihan makanan di kemudian hari.
Dalam hal ini, tidur yang tidak teratur pada gilirannya berisiko mengganggu kesehatan usus.
Risiko itu menyebabkan kontrol terhadap makanan jadi rendah, terganggunya isyarat makan, dan tubuh butuh kalori karena kurang tidur.
Baca juga: Jaga Pola Makan, Kunci Hindari Gangguan Pencernaan
Tetap terhidrasi membantu segalanya mulai dari fungsi kognitif harian hingga tingkat energi hingga metabolisme.
Ini juga penting untuk kesehatan usus karena hidrasi adalah faktor kunci untuk menjaga tubuh tetap teratur.
Jika tubuh mengalami dehidrasi akibatnya adalah memperlambat eliminasi untuk mengambil lebih banyak cairan dari tinja yang menyebabkan sembelit.
Air juga dibutuhkan oleh orang yang makan banyak serat supaya sistem pencernaan berjalan dengan baik.
Berapa banyak air yang dibutuhkan setiap hari sebenarnya tidak sama untuk semua orang.
Tetapi mulailah dengan delapan gelas 8 air sehari dan perhatikan urine -jika warnanya kuning pucat tandanya tubuh terhidrasi.
Memang ada kalanya antibiotik diperlukan, tetapi obat ini tidak dikonsumsi apabila tubuh tidak benar-benar membutuhkannya.
Boxer menjelaskan, antibiotik dapat memengaruhi mikrobioma usus dan dapat menghilangkan atau mengubah populasi mikroorganisme yang ada.
Jika orang butuh antibiotik, ia lebih menyarankan mereka untuk melahap makanan kaya probiotik.
Di antaranya adalah kimchi, sauerkraut, miso, yogurt, kombucha, atau suplemen probiotik untuk mengatasi kerusakan akibat antibiotik.
Baca juga: Kurang Disadari, 7 Kebiasaan Ini Ganggu Sistem Pencernaan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.