Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/12/2022, 11:59 WIB
Chelsea Austine,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Tahukah kamu bahwa jerawat merupakan salah satu masalah kulit terbesar di dunia? Jerawat sendiri hadir tanpa memandang bulu, baik dari segi umur dan jenis kelamin, setiap orang berpotensi untuk berjerawat. Minimal sekali dalam seumur hidup.

Sayangnya, masih ada sebagian orang yang abai dengan permasalahan tersebut. Seringkali mereka memiliki pemikiran bahwa jerawat akan hilang dengan sendirinya atau dipencet sendiri juga sudah cukup.

Padahal, tingkat keparahan jerawat atau severity sangatlah bervariasi. Belum tentu jerawat di muka kita tergolong ringan. Bisa jadi jerawat itu justru berkembang karena tidak dilakukan treatment secara profesional.

Fenomena tersebut dipaparkan langsung oleh Dr. M. Indah Maharani, SpKK, Dokter Spesialis Kulit, dalam peluncuran koleksi perawatan wajah terbaru dari Amway bernama Snapskin Acne Series, Kamis (1/12/22).

“Mekanisme timbulnya jerawat dapat disebabkan oleh interaksi dari 4 faktor berikut: peningkatan produksi sebum, akumulasi sel-sel kulit mati, kolonisasi bakteri pada kelenjar sebaceous, serta inflamasi atau peradangan,” tutur Dr. M.Indah Maharani, akrab disapa Dr.Rani.

Ditta Amalia selaku Amway Indonesia Body and Beauty Brand Manager (kiri) dan Dr. M. Indah Maharani, SpKK, Dokter Spesialis Kulit (kanan) dalam sesi talkshow yang membahas seputar kondisi jerawat dan produk Snapskin Acne Series Chelsea Austine Ditta Amalia selaku Amway Indonesia Body and Beauty Brand Manager (kiri) dan Dr. M. Indah Maharani, SpKK, Dokter Spesialis Kulit (kanan) dalam sesi talkshow yang membahas seputar kondisi jerawat dan produk Snapskin Acne Series
Namun, jerawat bisa juga diakibatkan oleh gaya hidup yang tidak baik seperti mengonsumsi junk food, makanan berminyak, makanan pedas, kurangnya jam tidur, dan stres berlebih.

Perihal ini sangat berkaitan dengan kondisi hormon yang kemudian dapat mempengaruhi produk sebum menjadi berlebih.

Ada pula fenomena terbaru semenjak terjadinya pandemi yakni maskacne, dimana jerawat timbul akibat penggunaan masker dalam jangka waktu panjang, sehingga muka menjadi lembab dan tidak mendapatkan peredaran udara yang baik.

Lebih lanjut, Dr.Rani sempat menjelaskan bahwa jerawat sebenarnya dibagi menjadi beberapa kategori yang terdiri dari white head & black head comedones, papules, excoriation, pustules, dan cyst.

Apa yang dianggap sebagai komedo juga aslinya masuk ke dalam kategori muka berjerawat karena terjadi penumpukan sebum alias minyak.

Jerawat kecil-kecil yang pertama kali muncul merupakan popules. Di tahap ini, biasanya tangan pun terasa gatal untuk menggaruk jerawat tersebut. Jika terjadi lecet akibat garukan tersebut, kondisi jerawat pun beralih ke excoriation.

Dalam kasus yang lebih serius, jerawat meradang juga bisa muncul dan disertai dengan nanah. Disebut sebagai pustules, kondisi ini sudah membutuhkan treatment ekstra karena jika tidak, dapat berkembang menjadi cyst.

Cyst atau jerawat kistik akan muncul dengan ukuran yang lebih besar, mengeras bak batu, dan sulit untuk dikeluarkan.

Dr.Rani menyampaikan bahwa seseorang yang memiliki lima jerawat kistik sudah bisa dianggap mengidap kondisi jerawat parah.

Nah, sebenarnya ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk meminimalisasi kemungkinan terjadinya jerawat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com