KOMPAS.com - Meski biasa dianggap sebagai masalah kesehatan mental, stres dapat memengaruhi setiap bagian tubuh.
Salah satu organ tubuh yang terganggu akibat stres adalah paru-paru.
Menurut temuan studi, stres bisa memperburuk penyakit paru-paru kronis seperti asma dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).
Baca juga: Masalah Paru-paru Bisa Dilihat dari Kondisi Kulit, Apa Tandanya?
Stres adalah reaksi tubuh terhadap ancaman atau perubahan yang memerlukan tanggapan atau penyesuaian.
Ketika seseorang stres, tubuh mengeluarkan hormon untuk membuat otak lebih waspada. Akibatnya, pernapasan menjadi lebih cepat, denyut nadi meningkat, dan otot menegang.
Reaksi-reaksi ini melindungi tubuh dengan membantu tubuh mengelola situasi yang menyebabkan stres.
Stres tidak selalu berdampak negatif. Stres bisa membuat individu termotivasi untuk menangani situasi sulit seperti memenuhi tenggat waktu atau melarikan diri ke tempat yang aman jika terjadi bahaya.
Baca juga: 7 Makanan Baik untuk Kesehatan Paru-paru
Tetapi jika stres berlanjut dalam durasi yang lebih lama, kondisi ini akan menyebabkan gangguan kesehatan.
Stres dan emosi yang kuat dapat menyebabkan kesulitan bernapas seperti sesak napas dan napas cepat.
Pada orang yang sehat, efek stres biasanya tidak berbahaya bagi paru-paru.
Namun bagi orang yang sudah memiliki masalah pernapasan, stres justru dapat memperburuk gejala.
Inilah tujuh cara stres mengganggu fungsi paru-paru.
Baca juga: Perhatikan, Gejala Awal Kanker Paru-paru
Stres memicu pelepasan hormon adrenalin selama peristiwa stres atau mengancam jiwa.
Pelepasan adrenalin membuat jantung berdetak lebih cepat dan membuat saluran udara paru-paru mengambil lebih banyak oksigen.
Orang dengan gangguan pernapasan tidak mampu mengatasi situasi stres karena kesulitan bernapas dan ketidakmampuan menghirup lebih banyak oksigen.
Di situasi stres, orang dengan paru-paru sehat biasanya mengalami hiperventilasi (bernapas tidak teratur) saat panik.
Bagi orang dengan PPOK atau penyakit paru-paru kronis lainnya, hiperventilasi dapat memperburuk gejala.
Baca juga: Diet ini Mampu Turunkan Risiko Kanker Paru-paru, Apa?
Respons stres diketahui memicu pelepasan molekul histamin dan leukotrien dalam tubuh, yang menyebabkan penyempitan saluran udara dan memicu kesulitan bernapas.
Studi menunjukkan, stres meningkatkan risiko serangan asma pada anak penderita asma.
Stres dapat meningkatkan respons inflamasi tubuh terhadap pemicu asma, yang pada akhirnya meningkatkan durasi, frekuensi, dan tingkat keparahan gejala.
Stres merangsang aktivitas saraf vagus. Saraf vagus berperan penting dalam pernapasan, dan terhubung ke otot saluran napas.
Stres memengaruhi pernapasan dengan membuat bronkus (saluran udara yang mengarah dari tenggorokan ke paru-paru) berkontraksi dan menyempit.
Penderita penyakit paru-paru kronis mengalami stres karena penyakit yang diderita.
Mereka selalu khawatir dan cemas akan kesulitan bernapas atau hal lain yang bisa memicu episode penyakit.
Baca juga: Tips Membersihkan Paru-paru dengan Cara Alami
Untuk menjaga kesehatan paru-paru, cobalah mengurangi stres dengan cara ini.
Teknik relaksasi seperti pernapasan dalam dapat membantu mengendurkan otot dan meredakan ketegangan dan stres emosional.
Olahraga teratur adalah cara terbaik untuk mengurangi stres.
Latihan aerobik dan peregangan diketahui meningkatkan produksi bahan kimia di otak yang berdampak positif pada suasana hati dan membantu mengelola stres.
Kurang tidur membuat tubuh hanya memiliki lebih sedikit energi, dan kita kesulitan mengatasi stres.
Terapkan kebiasaan tidur yang baik untuk mendapatkan tidur yang berkualitas.
Baca juga: 5 Kebiasaan Pintar demi Kesehatan Paru-paru
Hindari kafein, alkohol, dan makanan olahan yang dapat meningkatkan stres.
Sebagai gantinya, tambahkan asupan buah-buahan, sayuran, produk susu rendah lemak, dan biji-bijian.
Cobalah memeriksa penyebab utama stres dan mengatasinya. Hindari juga situasi yang dapat memicu stres.
Menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman serta melakukan hobi favorit dapat membantu melawan stres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.