Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Goblin Mode" Jadi Kata Pilihan Oxford di Tahun 2022, Apa Artinya?

Kompas.com - 06/12/2022, 12:13 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Sumber CNN

KOMPAS.com - Istilah "goblin mode" menjadi kata pilihan Oxford di tahun 2022 berdasarkan popularitasnya di publik.

Dalam pemilihan yang dilakukan oleh Oxford University Press (OUP), penerbit Oxford English Dictionary, goblin mode mendaparkan 318.956 suara – 93 persen dari keseluruhan.

Posisi kedua diisi oleh kata "metaverse" dan posisi ketiga yakni "#IStandWith" meskipun jumlah raihan suaranya kalah jauh.

Baca juga: 26 Istilah Korea Masuk Kamus Oxford, Termasuk Mukbang dan Aegyo

Casper Grathwohl, Presiden Bahasa Oxford OUP, mengatakan bahwa tingkat keterlibatan publik dalam pemilihan kata terpopuler ini cukup mengejutkan.

“Mengingat tahun yang baru saja kita alami, 'goblin mode' beresonansi dengan kita semua yang merasa sedikit kewalahan pada saat ini," katanya, dikutip dari CNN.

Goblin mode adalah istilah slank yang mengacu pada jenis perilaku memanjakan diri sendiri, malas, jorok, atau serakah, biasanya untuk menolak normal atau harapan sosial yang ada.

Istilah ini menjadi tandingan untuk perilaku self-improvement yang masif dikampanyekan di media sosial seperti rutin berolahraga, pola makan sehat, membuat jurnal dan merencanakan persiapan makan mingguan kita.

Baca juga: Bahaya Toxic Positivity yang Harus Kamu Hindari

"Sungguh melegakan untuk mengakui bahwa kita tidak selalu menjadi diri yang diidealkan dan dikuratori yang kita dorong untuk ditampilkan di feed Instagram dan TikTok kita," ujar Grathwohl.

Tren goblin mode yang meningkat selama 2022

Goblin mode sebenarnya bukan kata yang benar-benar baru muncul selama pascapandemi seperti belakangan ini.

Istilah ini pertama kali digunakan publik pada tahun 2009 lalu namun menjadi viral di media sosial pada awal 2022.

Kata ini menjadi terkenal setelah pemberitaan yang mengklaim bahwa Kanye West dan Julia Fox putus setelah rapper tersebut berlaku 'goblin mode'.

“Istilah ini kemudian semakin populer selama beberapa bulan setelah pembatasan penguncian Covid mereda di banyak negara dan orang-orang lebih sering keluar rumah,” menurut OUP.

Baca juga: Lelah Mengurus Pekerjaan Rumah Tangga? Ibu Juga Bisa Terapkan Quiet Quitting

“Tampaknya, itu menangkap suasana hati individu yang menolak gagasan untuk kembali ke 'kehidupan normal', atau memberontak terhadap standar estetika yang semakin tidak dapat dicapai dan gaya hidup tidak berkelanjutan yang dipamerkan di media sosial.”

Ilustrasi bersantai di rumah.PEXELS/ARTEM PODREZ Ilustrasi bersantai di rumah.
Popularitas istilah tersebut juga dapat dikaitkan dengan pertumbuhan situs media sosial baru seperti BeReal, di mana pengguna diminta sekali sehari secara acak menggunggah foto apa pun yang mereka lakukan.

Para pengguna kini tak lagi memilh feed yang dikuratori dengan hati-hati, seperti di Instagram sehingga mode goblin makin populer.

Baca juga: Jangan Asal Posting Konten, Pertimbangkan Dulu 5 Hal Ini

Sebagai gambaran penggunaannya, berikut contoh yang diberikan media The Guardian.

"Goblin mode adalah ketika kita bangun jam 2 dini hari dan pergi ke dapur hanya dengan mengenakan kaos panjang untuk membuat camilan aneh, seperti keju leleh di atas garam."

“Orang-orang merangkul goblin batin mereka, dan para pemilih memilih 'goblin mode' sebagai Word of the Year, memberi tahu kita bahwa konsep tersebut kemungkinan besar akan tetap bertahan,” tambah Grathwohl.

Baca juga: Lebih Inklusif, Universitas Oxford Berencana Larang Tepuk Tangan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber CNN
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com