Makanan berbentuk freeze-dried ini juga lebih mudah disimpan dan tidak akan mengundang bakteri serta parasit.
Namun menurut Fischer, beberapa ikan cupang bisa mengalami kembung dan sembelit jika hanya memakan makanan freeze-dried, sehingga sebaiknya makanan ini digunakan sebagai camilan.
Lalu untuk mencegah kembung, rendam terlebih dahulu makanan freeze-dried dalam air akuarium sebelum memberikannya pada ikan. Selain membuat makanan terhidrasi, ini akan membuat proses pemberian makanan memiliki interaksi “lebih.”
Baca juga: Mengenal Ikan Cupang, Sifat hingga Ciri Fisiknya
Menurut Fischer, makanan ikan cupang berbentuk pellet adalah opsi paling umum di kalangan pecinta cupang karena lebih mudah didapatkan.
Selain itu, nutrisi di dalamnya pun seimbang dan mudah diberikan pada ikan, meski terkadang sulit dicerna.
Fischer juga mengatakan bahwa beberapa pelet ikan akan mengembang saat ditelan dan bisa memicu masalah pencernaan ada ikan cupang.
Jadi, pastikan untuk membaca label penggunaan terlebih dahulu guna menetukan apakah kita perlu merendam pelet terlebih dahulu atau tidak.
Makanan ikan cupang yang terakhir memiliki bentuk serpihan atau flake, yang umumnya penuh nutrisi seimbang serta mudah disimpan dan digunakan.
Sayangnya, ada beberapa ikan cupang pemilih yang tidak menyukai makanan berbentuk flake. Belum lagi, makanan jenis ini dapat mengotori akuarium, sehingga kita perlu lebih sering membersihkan dasar akuarium.
“Flake yang tidak dimakan seharusnya tidak boleh dibiarkan berada dalam akuarium. Jika ikan cupang tidak langsung menghabiskan makanannya dalam beberapa menit, flake yang tidak termakan harus dikeluarkan agar akuarium tetap bersih,” ujar Fischer.
Selain makanan yang direkomendasikan, ada pula makanan ikan cupang yang harus dihindari, yaitu makanan vegetarian dan tidak memiliki kandungan daging.
Sebab tanpa protein dari daging, ikan cupang tidak akan tumbuh dengan baik.
Baca juga: 10 Cara Membedakan Ikan Cupang Jantan dan Betina
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.