Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Manfaat dan Efek Samping Cokelat bagi Kesehatan

Kompas.com - 06/12/2022, 15:21 WIB
Gading Perkasa,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cokelat menjadi camilan yang banyak digemari karena rasanya yang manis.

Cokelat terdiri dari berbagai jenis, mulai dari cokelat putih, cokelat hitam, hingga cokelat susu yang masing-masing memiliki profil nutrisi yang berbeda.

Meski diyakini dapat memicu kenaikan berat badan, cokelat sering diklaim memberikan manfaat kesehatan.

Baca juga: Bedanya Cokelat Hitam, Cokelat Susu, dan Cokelat Putih

Lantas, apa saja manfaat dan efek samping cokelat untuk kesehatan tubuh? Baca jawabannya di bawah ini ya.

1. Meningkatkan kesehatan jantung

Cokelat hitam dan susu mengandung padatan kakao, bagian dari tanaman kakao, meskipun dalam jumlah berbeda.

Kakao mengandung flavonoid, antioksidan yang ditemukan dalam makanan tertentu seperti teh, buah beri, sayuran berdaun, dan anggur.

Flavonoid memberikan berbagai manfaat kesehatan, termasuk meningkatkan kesehatan jantung.

Cokelat hitam memiliki persentase padatan kakao yang lebih tinggi, sehingga jenis cokelat ini juga lebih kaya akan flavonoid.

Studi tahun 2018 yang dimuat dalam jurnal Reviews in Cardiovascular Medicine menemukan adanya kemungkinan memperbaiki panel lipid dan tekanan darah saat mengonsumsi cokelat hitam dalam jumlah sedang setiap 1-2 hari.

Namun, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memastikan manfaat kesehatan tersebut.

Uji coba kontrol secara acak di tahun 2017 yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association mengungkap, konsumsi almond dengan cokelat hitam atau kakao meningkatkan profil lipid.

Sayangnya, mengonsumsi cokelat hitam dan kakao tanpa almond tidak memperbaiki profil lipid.

Baca juga: 9 Cokelat Termahal di Dunia, Mana yang Paling Menarik?

2. Mengurangi kram menstruasi

Cokelat susu dan cokelat hitam memiliki profil nutrisi yang berbeda, termasuk kandungan magnesium.

Dilaporkan USDA, 50 gram cokelat hitam mengandung 114 miligram magnesium atau sekitar 35 persen dari asupan diet yang direkomendasikan bagi wanita dewasa.

Sementara itu, cokelat susu 50 gram mengandung sekitar 31 miligram magnesium atau setara 16 persen dari asupan diet yang disarankan.

Magnesium terbukti bisa mengendurkan otot, termasuk lapisan rahim.

Dalam artikel tahun 2020 di jurnal Nutrients, ditemukan magnesium dapat membantu meredakan kram menstruasi.

3. Meningkatkan kadar zat besi

Sebuah studi tahun 2021 di Journal of Nutrition menyimpulkan, anemia defisiensi besi terus meningkat.

Kondisi ini bisa menyebabkan gejala termasuk kelelahan, kelemahan dan kuku rapuh.

Solusinya, makanlah cokelat hitam karena merupakan sumber zat besi yang baik.

Satu porsi cokelat hitam 50 gram mengandung 6 miligram zat besi. Menurut National Institutes of Health, wanita usia 19-50 tahun membutuhkan 18 miligram zat besi per hari, sedangkan pria dewasa 8 miligram per hari.

"Cokelat hitam bisa menjadi menu yang lezat untuk meningkatkan asupan zat besi, terutama mereka yang berisiko mengalami anemia defisiensi besi seperti ibu hamil, lansia, dan anak-anak."

Demikian disampaikan ahli diet Diana Mesa, RD, LDN, CDCES, pemilik Nutrisi En La Mesa.

"Untuk penyerapan zat besi yang lebih baik, cokelat hitam dapat dikombinasikan dengan makanan kaya vitamin C seperti buah beri, untuk camilan manis dan kaya nutrisi."

Baca juga: Jenis Cokelat Seperti Apa yang Baik untuk Kesehatan Jantung?

4. Meningkatkan fungsi kognitif

Dalam uji coba terkontrol secara acak tahun 2019 di jurnal Nutrients, asupan cokelat hitam setiap hari selama 30 hari diketahui meningkatkan fungsi kognitif peserta.

Para peneliti mengaitkan peningkatan fungsi kognitif dengan methylxanthines dalam cokelat hitam yang terdiri dari theobromine dan kafein.

Namun, diperlukan studi lebih lanjut untuk mengonfirmasi temuan ini dan memahami mekanisme yang menyebabkan perbaikan kognitif.

5. Meningkatkan risiko kolesterol tinggi

Cokelat putih dan cokelat susu mengandung lemak jenuh dan gula tambahan yang tinggi.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), konsumsi lemak jenuh dan gula tambahan berlebihan dikaitkan dengan kolesterol tinggi dan risiko penyakit kardiovaskular lebih tinggi.

Satu batang cokelat susu mengandung sekitar 22 gram gula tambahan dan 8 gram lemak jenuh, sedangkan satu batang cokelat putih mengandung 25 gram gula tambahan dan 16,5 gram lemak jenuh.

Baca juga: Jahe sampai Cokelat, Bantu Dongkrak Metabolisme Setelah Usia 50 Tahun

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com