KOMPAS.com - Mengetahui anak sakit batuk, pilek dan demam terkadang membuat orangtua panik dan kebingungan.
Pada akhirnya pemberian obat kerap menjadi pilihan pertama untuk mengatasi sakit yang dialami.
Padahal jika sedikit-sedikit anak diberi obat, khawatir akan ada efek samping kandungan kimia yang dapat mengganggu kesehatan ginjal anak.
"Kasihan hati dan ginjalnya, padahal sebagian besar penyebab dari penyakit itu (batuk, pilek dan demam) adalah virus yang bisa sembuh sendiri,"
"Jadi orangtua tak perlu panik, karena sakit ini bisa ditangani dengan cara sederhana," demikian kata dr Fransisca Handy Sp.A, dokter spesialis anak di RSIA Binamedika kepada Kompas.com usai acara "Launching Cessa Bersertifikat BPOM OT" di Jakarta, baru-baru ini.
Dokter Fransisca menambahkan bahwa penyakit seperti batuk, pilek atau demam pada anak kecil bukanlah suatu penyakit yang perlu dikhawatirkan.
Sebab penyakit itu biasanya disebabkan oleh virus dan bisa sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, ketiga penyakit tersebut perlu diantisipasi dan ditangani dengan baik.
Misalnya dengan memberikan pertolongan pertama saat si kecil tengah mengalami batuk, pilek dan demam serta menghindari sedikit-dikit diberi obat.
Baca juga: Wajib Tahu, Anak Batuk Pilek Jangan Buru-buru Terapi Uap
Salah satu hal yang perlu dipahami orangtua adalah gejala seperti batuk, pilek dan demam pada anak merupakan bagian dari tumbuh kembangnya.
Secara umum, tidak ada balita yang tidak pernah batuk, pilek atau demam. Bahkan fase dari gejala tersebut bisa berangsur dalam beberapa episode.
Dengan memahami sejumlah pertolongan pertama pada anak yang mengalami sakit batuk, pilek dan demam, setidaknya bisa menjadi metode pengobatan yang tepat.
Berikut pemaparan selengkapnya seperti yang disampaikan dokter Fransisca.
Anak pada usia 6 bulan sampai 6 tahun bisa mengalami episode batuk, pilek bahkan demam hingga 6-10 kali dalam setahun tergantung daya tahan tubuhnya.
Setiap episode itu biasanya dapat berangsur hingga 1-2 minggu.