Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertolongan Pertama Saat Anak Sakit Batuk, Pilek, dan Demam

Kompas.com - 07/12/2022, 08:35 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Bisa dibayangkan jika setiap episode selalu diberikan obat berbahan kimia. Maka khawatir bahan kimia pada obat bisa memicu gangguan ginjal hingga organ hati si kecil. 

Menurut dokter Fransisca, sebisa mungkin obat diperlukan sebagai pilihan terakhir apabila gejala yang dirasakan anak benar-benar tidak pulih dengan cepat. 

2. Sadari bahwa sakit adalah hal normal

Anak yang sakit pilek, batuk hingga demam bisa disebabkan oleh virus.

Penyakit atau gejala yang disebabkan oleh virus itu sebetulnya bisa sembuh sendiri.

Kondisi tersebut juga menjadi cara tubuhnya memproteksi diri dengan membentuk sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.

Sehingga orangtua tak perlu panik dalam mengatasi anak yang sedang sakit.

Sebab bisa jadi, ketika orangtua panik maka kemungkinan penanganan yang diambil tidak tepat.

3. Cukupi kebutuhan cairan tubuh

Salah satu faktor penting dalam mengobati anak yang sedang sakit, terutama saat dalam keadaan demam adalah dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya.

Pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang baik untuk mencegahnya dehidrasi.

Menenuhi kebutuhan cairan itu bisa berupa pemberian minum air putih secara berkala.

Jika anak masih mengonsumsi ASI maka maksimal pemberian ASI-nya.

Memenuhi kebutuhan cairan ini dapat menjadi metode efektif untuk menurunkan demam dengan memperbanyak asupan air putih atau cairan lainnya. 

Kemudian berikan makanan hangat berkuah atau berkaldu. Selain dapat melegakan tenggorokan dan pernapasan, asupan cairan dari makanan hangat dapat mempercepat proses penyembuhannya.

Baca juga: Makanan Pedas Dipercaya Bisa Mengobati Batuk dan Pilek, Ini Faktanya

4. Berikan kenyamanan pada anak

Saat anak sedang dalam keadaan sakit, sebetulnya dia sangat membutuhkan kenyamanan.

Terutama pada gejala pilek atau batuk, beberapa cara untuk melegakan pernapasannya dapat menggunakan minyak esensial seperti lavender, minyak kayu putih dan beberapa jenis minyak esensial lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com