Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertolongan Pertama Saat Anak Sakit Batuk, Pilek, dan Demam

Kompas.com - 07/12/2022, 08:35 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Mengetahui anak sakit batuk, pilek dan demam terkadang membuat orangtua panik dan kebingungan.

Pada akhirnya pemberian obat kerap menjadi pilihan pertama untuk mengatasi sakit yang dialami.

Padahal jika sedikit-sedikit anak diberi obat, khawatir akan ada efek samping kandungan kimia yang dapat mengganggu kesehatan ginjal anak.

"Kasihan hati dan ginjalnya, padahal sebagian besar penyebab dari penyakit itu (batuk, pilek dan demam) adalah virus yang bisa sembuh sendiri,"

"Jadi orangtua tak perlu panik, karena sakit ini bisa ditangani dengan cara sederhana," demikian kata dr Fransisca Handy Sp.A, dokter spesialis anak di RSIA Binamedika kepada Kompas.com usai acara "Launching Cessa Bersertifikat BPOM OT" di Jakarta, baru-baru ini.

Dokter Fransisca menambahkan bahwa penyakit seperti batuk, pilek atau demam pada anak kecil bukanlah suatu penyakit yang perlu dikhawatirkan.

Sebab penyakit itu biasanya disebabkan oleh virus dan bisa sembuh dengan sendirinya. Meski begitu, ketiga penyakit tersebut perlu diantisipasi dan ditangani dengan baik.

Misalnya dengan memberikan pertolongan pertama saat si kecil tengah mengalami batuk, pilek dan demam serta menghindari sedikit-dikit diberi obat.

Baca juga: Wajib Tahu, Anak Batuk Pilek Jangan Buru-buru Terapi Uap 

Pertolongan pertama anak batuk, pilek dan demam

Ilustrasi anak sakit demamfreepik Ilustrasi anak sakit demam

Salah satu hal yang perlu dipahami orangtua adalah gejala seperti batuk, pilek dan demam pada anak merupakan bagian dari tumbuh kembangnya.

Secara umum, tidak ada balita yang tidak pernah batuk, pilek atau demam. Bahkan fase dari gejala tersebut bisa berangsur dalam beberapa episode.

Dengan memahami sejumlah pertolongan pertama pada anak yang mengalami sakit batuk, pilek dan demam, setidaknya bisa menjadi metode pengobatan yang tepat.

Berikut pemaparan selengkapnya seperti yang disampaikan dokter Fransisca.

1. Jangan langsung diberi obat

Anak pada usia 6 bulan sampai 6 tahun bisa mengalami episode batuk, pilek bahkan demam hingga 6-10 kali dalam setahun tergantung daya tahan tubuhnya. 

Setiap episode itu biasanya dapat berangsur hingga 1-2 minggu.

Bisa dibayangkan jika setiap episode selalu diberikan obat berbahan kimia. Maka khawatir bahan kimia pada obat bisa memicu gangguan ginjal hingga organ hati si kecil. 

Menurut dokter Fransisca, sebisa mungkin obat diperlukan sebagai pilihan terakhir apabila gejala yang dirasakan anak benar-benar tidak pulih dengan cepat. 

2. Sadari bahwa sakit adalah hal normal

Anak yang sakit pilek, batuk hingga demam bisa disebabkan oleh virus.

Penyakit atau gejala yang disebabkan oleh virus itu sebetulnya bisa sembuh sendiri.

Kondisi tersebut juga menjadi cara tubuhnya memproteksi diri dengan membentuk sistem kekebalan tubuh untuk melawan penyakit.

Sehingga orangtua tak perlu panik dalam mengatasi anak yang sedang sakit.

Sebab bisa jadi, ketika orangtua panik maka kemungkinan penanganan yang diambil tidak tepat.

3. Cukupi kebutuhan cairan tubuh

Salah satu faktor penting dalam mengobati anak yang sedang sakit, terutama saat dalam keadaan demam adalah dengan memenuhi kebutuhan cairan tubuhnya.

Pastikan anak mendapatkan asupan cairan yang baik untuk mencegahnya dehidrasi.

Menenuhi kebutuhan cairan itu bisa berupa pemberian minum air putih secara berkala.

Jika anak masih mengonsumsi ASI maka maksimal pemberian ASI-nya.

Memenuhi kebutuhan cairan ini dapat menjadi metode efektif untuk menurunkan demam dengan memperbanyak asupan air putih atau cairan lainnya. 

Kemudian berikan makanan hangat berkuah atau berkaldu. Selain dapat melegakan tenggorokan dan pernapasan, asupan cairan dari makanan hangat dapat mempercepat proses penyembuhannya.

Baca juga: Makanan Pedas Dipercaya Bisa Mengobati Batuk dan Pilek, Ini Faktanya

Tips Mengatasi Batuk Pilek dan Demam pada Anak Menurut DokterShutterstock/Pixel-Shot Tips Mengatasi Batuk Pilek dan Demam pada Anak Menurut Dokter

4. Berikan kenyamanan pada anak

Saat anak sedang dalam keadaan sakit, sebetulnya dia sangat membutuhkan kenyamanan.

Terutama pada gejala pilek atau batuk, beberapa cara untuk melegakan pernapasannya dapat menggunakan minyak esensial seperti lavender, minyak kayu putih dan beberapa jenis minyak esensial lainnya.

Minyak esensial ini merupakan obat tradisional yang sudah dikenal khasiatnya dalam mengurangi berbagai gejala seperti pilek atau batuk.

Di samping itu, efeknya juga dapat memberikan sensasi terapeutik yang dapat membuat anak merasa lebih nyaman ketika menghirup aromanya.

5. Melakukan metode pijat

Khususnya pada anak dengan gejala seperti batuk dan pilek. Keluhan tersebut dapat diringankan dengan sejumlah metode pijat.

Seperti pemijatan di area pipi di dekat bawah mata yang mampu meredakan hidung tersumbat.

Sementara untuk gejala batuk, para orangtua bisa menggunakan minyak esensial untuk memijat dan mengelus area dadanya untuk membuat si kecil merasa nyaman serta melegakan tenggorokannya.

6. Kenali tanda bahaya

Dengan melakukan sejumlah tips di atas, setidaknya obat medis dapat dijadikan sebagai alternatif terakhir jika gejalanya tidak mereda dalam beberapa hari.

Selama fase tersebut kenali pula sejumlah tanda bahaya yang kemungkinan dapat muncul dan menjadi pertanda adanya masalah kesehatan yang lain.

Misalnya pada gejala seperti batuk, pilek dan sesak. Cara mengenali tanda bahayanya dapat dilakukan dengan menghitung kecepatan napas anak saat tertidur.

  • Anak usia 0-2 bulan normalnya 60 kali bernapas selama 1 menit.
  • 2 bulan - 1 tahun normalnya 50 kali dalam semenit.
  • 1-5 tahun normalnya bernapas 40 kali.
  • Sedangkan di usia 5 tahun ke atas sekitar 30 kali.

Jika lebih dari itu, kemungkinan si kecil mengalami kesulitan bernapas dan perlu dibawa ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Sementara pada gejala seperti demam, bila anak mengalami kejang itu merupakan tanda bahaya. Sehingga juga perlu diperiksa oleh dokter.

Baca juga: Pertolongan Pertama untuk Anak Sakit Tenggorokan yang Perlu Diketahui

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com